JAKARTA – “Bersih, Merakyat dan Kerja Nyata.” Demikian tertulis di bagian depan kemeja putih yang dikenakan Joko Widodo, Jumat (10/8/2018) pagi. Kata-kata itu berhias ornamen floral dekoratif di sekelilingnya serta siluet tubuh Jokowi yang sedang berjalan sambil menggulung lengan baju.
Dengan kemeja itu pula, Jokowi mendaftarkan diri ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon presiden bersama sang calon wakil presidennya Kiai Haji Ma’ruf Amin.
Penelusuran Kompas.com, rupanya kemeja unik Jokowi itu dibuat dalam satu hari. “Kemeja itu awalnya baru kemarin, sekitar pukul 13.00 WIB,” ujar Sekretaris Pribadi Jokowi Anggit Noegroho saat berbincang santai dengan Kompas.com di Istana Presiden, Jumat siang.
Mengenakan sesuatu yang berbeda pada saat hari pendaftaran ke KPU sebenarnya sudah diinginkan sejak lama. Presiden kemudian meminta Anggit beserta tim membuat desain untuk disablon di kemeja.
Kamis siang, sejumlah desain rampung dan dihadapkan di meja Presiden. “Dari banyak desain, Pak Jokowi lalu milih ini, ini, ini (tiga desain),” ujar Anggit.
Salah satu desain yang dipilih adalah desain yang tersablon di kemeja putih Jokowi yang digunakan pada saat pendaftaran ke KPU. Sementara, dua desain lagi disimpan untuk digunakan pada momen penting selanjutnya.
Anggit menambahkan, ketika Pilpres 2014, salah satu tagline yang digunakan adalah “jujur” “bersih” dan “sederhana”. Tagline itu dinilai kurang relevan lagi apabila digunakan pada era saat ini.
“Bukan berubah ya, tapi disesuaikan. Karena itu memang karakternya beliau,” ujar Anggit. Oleh sebab itu, kata-kata yang dipilih adalah “bersih, merakyat dan kerja nyata.”
Sejak Jokowi menunjuk tiga desain, tim langsung bekerja. Sehelai kain putih yang dibeli sebelumnya langsung dibawa ke tukang sablon.
Desain yang dipilih Jokowi langsung ditempel di kain tersebut. Setelah itu, kain yang sudah tersablon tersebut langsung dibawa ke tukang jahit langganan untuk dijahit menjadi kemeja.
“Jadi bukan jadi kemeja dulu, baru disablon. Tapi dari sehelai kain, disablon, baru dijahit jadi kemeja. Ukuran Pak Presiden kan sudah ada. Tidak perlu ngukur lagi,” ujar Anggit.
Semalaman tukang jahit bekerja, akhirnya kemeja itu jadi juga dan langsung diantarkan ke Istana pada Jumat subuh, untuk digunakan Presiden Jokowi. (*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS