Sabtu
15 Februari 2025 | 10 : 22

Cegah Kerusakan Cagar Budaya di Malang, Redam Ingatkan Harus Dijaga Serius

pdip-jatim-250215-redam-cagar-budaya

MALANG – Keberadaan cagar budaya kepurbakalaan di wilayah Kabupaten Malang belum banyak menjadi perhatian masyarakat. Cagar budaya yang masih belum terangkat, keberadaannya bisa terancam jika tidak dijaga dengan serius.

“Saya mendapati, beberapa tempat yang diyakini situs purbakala yang ada di lingkungan masyarakat, masih perlu digali dan lebih diperhatikan,” kata anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang, Redam Guruh Krismantara, pada Kamis (13/2/2025).

Keberadaan cagar budaya ini, seperti didapatinya di situs Punden Jenar, yang ada di Dusun Kemuning, Desa Kranggan, Ngajum, Kabupaten Malang, di sela kegiatan sinergi di Kecamatan Ngajum.

Cagar budaya berupa situs Punden Jenar yang ada di lereng Gunung Kawi tersebut kondisinya mulai mengalami pelapukan.

“Batu prasastinya patah, tetapi oleh warga malah disemen biar tidak patah. Akibatnya, tulisan prasasti menjadi tidak terbaca dengan sempurna,” ungkap, dilansir dari Gesuri.

Menurut Redam, keberadaan obyek bernilai atau sebagai cagar budaya, diperkirakan jumlahnya sangat banyak. Bahkan, ini dimungkinkan ada di setiap wilayah desa atau kecamatan.

Karena itu pula, mendapati temuan kasuistik yang ada di situs Punden Jenar Kemuning, dia berharap agar kondisi serupa tidak terjadi di tempat-tempat lain, yang sudah diyakini sebagai obyek bersejarah.

“Keberadaan obyek situs yang disitu memang ada prasastinya, jangan sampai rusak karena kurang dilestarikan atau terawat. Setidaknya tulisan di prasasti harus tetap bersih dan terbaca. Ini harus jadi perhatian Pemkab Malang,” tegas anggota Komisi I DPRD ini.

Disinggung soal urgensi terhadap situs kepurbakalaan atau cagar budaya harus dijaga, Redam menegaskan, karena menjadi identitas warisan para pendahulu, yang bisa digali sejarahnya sebagai bedah kerawang desa atau lainnya.

“Keberadaan situs cagar budaya dengan prasasti itu bisa menjadi bukti sejarah asal mula sebuah daerah. Jadi, memang harus dijaga, sebagai literasi untuk meluruskan sejarah awalnya,” ungkapnya.

Terlepas itu, sosok kader muda PDI Perjuangan ini yang memang mencintai dunia kesejarahan, terutama sejarah kepurbakalaan.

Sedari masa kecil, dia sudah dikenalkan oleh orang tuanya tentang kepurbakalaan dan sejarah bangsa, mulai era kerajaan sampai kemerdekaan menjadi NKRI sudah diselaminya.

Redam mengaku, pernah terlibat pemantauan proses eskavasi situs Srigading, Lawang, pada 2022 lalu. Juga, memantau eskavasi talud penahan tanah Situs Kumitir, Mojokerto, selama 2020 dan 2021. (ull/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Gus Yani Ajak Siswa ke Gedung Universal Sains, Ada Apa Saja di Sana?

GRESIK – Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, mengajak belasan siswa dari SMPN 22 dan SMPN 9 Gresik mengunjungi Gedung ...
SEMENTARA ITU...

Megawati Soekarnoputri Tiba di Abu Dhabi

ABU DHABI – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tiba di bandara Al Bateen Executive Airport, Abu Dhabi, Uni ...
LEGISLATIF

Cegah Kerusakan Cagar Budaya di Malang, Redam Ingatkan Harus Dijaga Serius

MALANG – Keberadaan cagar budaya kepurbakalaan di wilayah Kabupaten Malang belum banyak menjadi perhatian ...
LEGISLATIF

Reses di Kedinding Tengah, Baktiono Tampung Keluhan Warga Soal BPJS Kesehatan hingga Rutilahu

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya Baktiono menggelar agenda Penjaringan Aspirasi ...
KRONIK

Megawati Rasakan Kebahagiaan di Perjalanan Spiritual Makkah dan Madinah

MADINAH – Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri merasakan kebahagiaan selama melakukan perjalanan spiritual di ...
LEGISLATIF

Komisi B DPRD Jember Bakal Investigasi Tambak-tambak Tak Berizin

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto, akan menginvestigasi status dan pengelolaan tambak di Desa ...