SURABAYA – Wakil Ketua Komisi A dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, sudah selayaknya dilakukan psikotes bagi calon lurah di Kota Pahlawan.
Mekanisme tes psikologi untuk mengisi belasan kursi jabatan lurah yang sampai sekarang masih kosong ini, sebut Adi, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pemimpin pemerintahan tingkat bawah.
Menurut dia, sudah bukan zamannya lagi seorang pejabat pemerintahan naik pangkat secara otomatis. “Calon lurah harus mengikuti psikotes lebih dulu. Dengan demikian akan didapatkan SDM yang benar-benar layak dan mumpuni,” kata Adi, kemarin.
Pemerintah Kota Surabaya sendiri melakukan psikotes bagi 250 pegawainya, yang saat ini masih menjabat sekretaris kelurahan dan kasi pemerintahan. Psikotes yang dijadwalkan pada Rabu (11/1/2017) tersebut untuk mengisi jabatan lurah di 15 kelurahan.
Kabag Pemerintahan dan Otonomi Daerah Pemkot Surabaya, Edi Christijanto, mengatakan, pasca pelantikan 1.559 pejabat di lingkungan pemerintah kota beberapa waktu lalu, masih menyisakan 15 jabatan lurah yang kosong.
Kekosongan jabatan tersebut terjadi, akibat pemerintah kota kesulitan mendapatkan personel yang tepat. “Karena lurah kan ujung tombak pemerintahan di tingkat paling bawah. Makanya dibutuhkan yang kuat,” ujar Edi.
Adi Sutarwijono menyambut baik langkah pemkot. Dia juga mengatakan, bahwa hal itu menunjukkan kehati-hatian pemerintah kota dalam mendapatkan figur yang pas.
Pria yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini menyebutkan, ke-250 orang yang menjalani tes psikologi itu mempunyai peluang sama dalam mendapatkan posisi jabatan lurah.
Hanya, jelas Awi, sapaan Adi Sutarwijono, mereka yang terpilih tentunya yang meraih nilai terbaik dari hasil psikotes.
“Setelah di-tes, mereka akan ditempatkan sesuai dengan kebutuhan yang ada,” terang legislator yang mantan wartawan ini. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS