SURABAYA – PDI Perjuangan dinilai memiliki calon-calon legislatif (caleg) yang yang paling sering turun ke lapangan dan bertemu masyarakat. Hal itu dipotret hasil riset Surabaya Survey Center (SSC) mengenai kecenderungan perilaku pemilih warga Kota Surabaya menjelang Pemilu 2024.
Dalam penelitian tersebut sebanyak 57,3 persen responden menyatakan caleg PDI Perjuangan dinilai masyarakat sering turun ke lapangan untuk bertemu dengan konstituennya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, yang membuat mereka terjaring menjadi caleg dari PDI Perjuangan adalah aktivitas luar biasa pada masing-masing individu.
Menurutnya, para caleg banteng menggerakkan masyarakat, menggerakkan organisasi PDI Perjuangan, dan melaksanakan kerja-kerja secara gotong royong dengan masyarakat ataupun sesama anggota kader banteng.
Mereka juga seperti tidak pernah lelah melayani warga yang tengah mengalami kesulitan. Sehingga, jelas Adi, turun ke bawah itu menjadi karakter perjuangan atau kiprah dari para kader yang menjadi calon legislatif di PDI Perjuangan.
“Maka, hampir kebanyakan caleg PDI Perjuangan adalah yang memiliki karakter turun ke lapangan, bergerak di tengah-tengah rakyat,” kata Adi Sutarwijono di Surabaya, Senin (17/7/2023).
Adi mengatakan, hasil survei telah menjadi cermin sekaligus memberikan evaluasi terhadap kerja-kerja partai-partai politik, terutama para calon legislatif.
“Tentu hasil survei tidak membuat kita berpuas diri. Tetapi hasilnya paling tidak, menilai kita berada pada track yang benar. Tinggal kemudian kuantitas dan kualitas ditingkatkan lagi. Apalagi tahun 2024, 14 Februari, akan menghadapi Pemilu,” ujar dia.
Pria yang juga menjabat Ketua DPRD Kota Surabaya ini pun menegaskan bahwa kerja-kerja kerakyatan ini senantiasa terus dilakukan tidak hanya saat masa kampanye. Namun sudah menjadi karakter kader untuk senantiasa hadir di tengah masyarakat.
“Masyarakat juga menilai, bahwa kader-kader PDI Perjuangan tidak hanya turun saat masa kampanye, dan setelah kampanye tidak turun lagi ke masyarakat. Itu bukan PDI Perjuangan. Sebaliknya, kader-kader banteng senantiasa bergerak di tengah-tengah masyarakat. Mereka ditempa perjuangan,” tegasnya.
Dia pun meyakini, pada Pemilu 2024 mendatang PDI Perjuangan di Surabaya akan kembali mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, dengan suara yang sangat signifikan.
“Tidak hasil yang mengkhianati proses dan kerja keras, penuh pengabdian. Hasil besar tidak bisa diperoleh dalam sekejap, seperti membalikkan telapak tangan, dengan bekerja satu, dua, tiga hari. Melainkan melalui kerja-kerja politik panjang, sepanjang waktu dan berkesinambungan, berjaringan dan dilakukan dengan tekun. Dengan kesabaran panjang,” terang Adi.
Sekadar informasi, dalam riset yang dilakukan SSC mengenai kecenderungan perilaku pemilih warga kota Surabaya menjelang Pemilu 2024 menyebutkan, sebanyak 57,3% responden menyatakan Caleg PDI Perjuangan sering turun ke lapangan bertemu dengan konstituennya.
Lalu diikuti oleh Demokrat yang meraih 4,2% dan Golkar 3,5%, Gerindra 3,3% dan PKS dengan 3,2%, kemudian PKB dan PAN masing-masing memeroleh 3% dan 2,9%. Sedangkan Nasdem 2,6% dan Perindo 2,3% serta ada PSI 0,8%, PPP dengan 0,6%.
Partai sisanya yakni ada PBB, Hanura, Gelora, dan Buruh sama-sama memeroleh 0,1%, sementara PKN, Garuda, dan Ummat tidak memperoleh persentase. Sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 15,9%. (dhani/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS