SURABAYA – Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengajak kader-kader perempuan agar memperluas kiprahnya di masyarakat.
Hal itu disampaikan politisi yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya ketika memberikan sambutan acara sosialisasi wawasan kebangsaan yang digelar anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur Agatha Retnosari, di Surabaya, Minggu (25/9/2022).
“Kader-kader perempuan PDI Perjuangan harus memperluas kiprah di masyarakat, blusukan ke kampung-kampung, menyerap aspirasi warga, membersamai warga dalam setiap fase suka dan duka. Serta harus berperan aktif dalam upaya-upaya penyelesaian masalah di perkampungan dan pemukiman,” kata Cak Awi, panggilan akrab Adi Sutarwijono.
Menurut dia, kader-kader perempuan PDI Perjuangan diberikan ruang gerak yang luas untuk ambil bagian dalam upaya-upaya menyelesaikan persoalan-persoalan warga masyarakat di Kota Surabaya.
Awi menyebutkan, PDI Perjuangan mempunyai banyak tokoh panutan sebagai teladan kiprah politisi perempuan.
Seperti halnya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yang terjun ke panggung politik Indonesia sejak dekade 1980-an, dan menjadi ikon perjuangan rakyat dalam merebut demokrasi dari rezim Orde Baru.
Kemudian Ketua DPR RI Puan Maharani, yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan, yang aktif turun memberi solusi beragam masalah rakyat.
“Di Surabaya, kami mempunyai Ibu Risma (Tri Rismaharini) sebagai wali kota perempuan pertama dalam sejarah Surabaya, yang dikenal mumpuni, gigih, dan pekerja keras. Bu Risma kini dipercaya Presiden Jokowi menjadi Menteri Sosial. Beliau juga Ketua DPP PDI Perjuangan,” kata Adi.
Mantan wartawan itu juga mengutip hasil survei tingkat Jawa Timur yang dirilis beberapa waktu lalu oleh Surabaya Survey Centre (SSC), bahwa PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih perempuan di Jatim dengan capaian 26,8 persen
“Survei itu menempatkan PDIP di urutan teratas sebagai partai politik yang menjadi pilihan banyak pemilih perempuan,” katanya
Untuk itu, Awi mendorong kader perempuan Surabaya membuat kegiatan-kegiatan menyentuh kepentingan wong cilik seperti memberikan sentuhan pada keluarga yang mempunyai balita stunting, dengan kunjungan rutin dan memberikan makanan tambahan. (red/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS