NGANJUK – Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman menegaskan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati. Taufiq minta permasalahan di Jakarta tidak menjadikan masyarakat di daerah ikut terpecah.
“Saya mengimbau warga Nganjuk tetap bersama-sama menjaga persatuan. Menjaga persatuan tidak harus ke Jakarta,” kata Taufiq, kemarin.
Bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Nganjuk ini menyatakan, Nganjuk merupakan satu kesatuan dari NKRI dan itu harus tetap dijaga, agar kebersamaan dalam keberagaman tetap terjalin.
Ajakan itu dia sampaikan saat apel nasional Nusantara Bersatu yang juga digelar serentak di seluruh Indonesia. Untuk wilayah Nganjuk, acara berlangsung GOR Bung Karno.
Apel nasional itu juga melibatkan seluruh pelajar, masyarakat, tokoh agama, TNI dan Polri.
Selain bupati, kegiatan yang dimulai sejak pukul 07.30 Wib ini dihadiri Wakil Bupati KH Abdul Wakid Badrus, Dandim 0810 Kol Infantri AK Toto, Kapolres Nganjuk, Ketua DPRD Drs Puji Santoso, pimpinan lintas agama, dan seluruh SKPD Nganjuk.
Dandim 0810 dalam orasinya mengatakan, ada 4 konsensus yang perlu menjadi pemahaman kita bersama, 1. Pancasila, 2. UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, dan 4. NKRI.
“Keberagaman dan kebersamaan Indonesia saat ini menjadi landasan dan pondasi dunia, dan kita sebagai bangsa Indonesia merasa bangga,” kata Aka Toto.
Sementara itu dalam orasinya Puji lebih menekankan apa akan arti sebuah persatuan dan keutuhan NKRI. Menurut Puji, Republik Indonesia adalah satu satunya negara di dunia ini yang terbanyak sukunya.
“Negara lain paling salut dengan negara kita republik Indonesia. Seharusnya kita bangga dengan kekayaan suku, maka kita sebagai anak bangsa harus menjaga bersama sama keutuhan NKRI,“ kata legislator yang juga sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Nganjuk ini.
Seusai apel, ada rangkaian acara lain seperti orasi tokoh-tokoh, panggung musik, penampilan kebudayaan dalam seni dan tari derah, pameran alutsista, serta doa lintas agama.(endyk)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS