NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyampaikan peran krusial pembangunan tanggul penahan banjir di wilayah yang dilintasi aliran sungai Bengawan Madiun. Keberadaan tanggul penahan banjir, dinilai penting untuk kelangsungan ketahanan pangan.
Bupati Ony mengatakan, sepanjang aliran sungai Bengawan Madiun yang berada di wilayah Kabupaten Ngawi kerap dilanda banjir. Dampak dari banjir, menyebabkan kawasan persawahan sekitar terancam gagal panen atau puso.
“Untuk menunjang ketahanan pangan, kami meminta tanggul penahan banjir di Kecamatan Kwadungan dan sekitarnya,” kata Bupati Ony, pada Selasa (14/1/2025).
Tanggul penahan banjir yang masuk wilayah Kecamatan Kwadungan dan sekitarnya sepanjang 6 kilometer. Menurut Bupati Ony, berdasarkan desain anggaran dari pusat, dibutuhkan biaya sebesar Rp400-600 miliar.
Bupati Kader PDI Perjuangan itu menuturkan, hingga saat ini koordinasi terkait wacana pembanguna tanggul penahan banjir terus dilakukan. Pun sejumlah hal yang menyangkut wacana itu telah dilakukan bahkan sejak jauh-jauh hari.
“Feasibility study sudah pernah dilakukan tahun 2012, dan sudah dilakukan review DED tahun 2018. Sudah menjadi kajian lama dan tinggal mengeksekusi bagaimana kebutuhan anggaran, pembebasan lahan dan lain-lain, serta bagi peran antara pemerintah daerah dan kementerian terkait,” ucapnya.
Pembangunan tanggul penahan banjir sepanjang 6 kilometer di pinggir aliran sungai Bengawan Solo dirasa penting untuk menunjang ketahanan pangan. Keberadaan tanggul bisa menyelamatkan lahan pertanian dari potensi kebanjiran dan gagal panen akibat banjir. (and/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS