GRESIK – Untuk mencegah dan memastikan penurunan angka stunting di Pulau Bawean, Pemkab Gresik melakukan intervensi spesifik penanganan stunting.
Kegiatan dihadiri Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani didampingi Kepala Dinas Kesehatan Mukhibatul Khusnah dan Ketua TP PKK Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani.
Diikuti kader bidan desa se-Kecamatan Sangkapura. Kegiatan yang digelar di Puskesmas Sangkapura tersebut, rangkaian kunjungan kerja Bupati dan Wakil Bupati di Pulau Bawean.
Gus Yani mengatakan, pencegahan stunting dilakukan sejak sebelum pernikahan, sebelum kehamilan, dan sebelum lahirnya bayi. Namun bila sudah terjadi, maka penanganannya harus dilakukan dengan maksimal.
“Khususnya camat, kepala desa atau lurah harus bisa mengetahui berapa banyak ibu hamil yang harus dipantau dan diberikan intervensi. Supaya kehamilannya tidak melahirkan generasi stunting,” kata Bupati Fandi Akhmad Yani, Minggu (15/10/2023).

Dikatakan, berbagai upaya dilakukan pemerintah daerah dalam konvergensi percepatan penurunan stunting. Salah satunya melalui program bapak asuh anak stunting di Kabupaten Gresik.
“Program Bapak asuh membantu anak-anak asuhnya yang terkena stunting dan berasal dari keluarga tidak mampu. Memberikan makanan sehat dan gizi yang seimbang,” imbuhnya.
Bupati yang diusung PDI Perjuangan itu menambahkan, program ini bertujuan untuk melibatkan seluruh pihak-pihak di Kabupaten Gresik agar bersama-sama berkontribusi dalam penanganan stunting.
“Saya berharap, dengan sinergitas yang kuat ini dapat menjadikan Kabupaten Gresik menjadi Kabupaten yang sehat dan bebas stunting,” pungkasnya. (mus/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS