SURABAYA – Memasuki Juni yang diperingati sebagai Bulan Bung Karno, PDI Perjuangan terus menggeber pendirian Posko “Ganjar Presiden”. Posko hasil gotong royong kader Banteng tersebut teranyar didirikan di bantaran sungai kawasan Gunungsari, Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo.
Pendirian Posko “Ganjar Presiden” di pelataran depan rumah Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Sudabaya Tri Indah Ratna Sari itu dihadiri warga setempat, relawan Ganjar Pranowo, pengurus kampung dan kader-kader PDI Perjuangan di Kecamatan Wonokromo.
“Pendirian posko Ganjar Pranowo ini akan disusul posko-posko lain, terutama di kawasan bantaran sungai. Kita satukan suara untuk PDI Perjuangan dan Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024,” kata Ratna, yang juga dikenal sebagai putri almarhum Abah Waras, tokoh senior PDIP Wonokromo.
Posko “Ganjar Presiden”, sebut Ratna, menjadi tempat berkumpul, berkoordinasi dan tempat rembukan kader-kader PDI Perjuangan dan warga. Posko menjadi tempat memperkuat soliditas kader-kader banteng.
“Posko menjadi tempat mengadu berbagai urusan pembangunan di kampung-kampung. Dengan berdirinya Posko “Ganjar Presiden”, kader PDI Perjuangan berusaha terus hadir di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.
Menurut Ratna, dulu ketika Pilkada Surabaya 2020, tempat itu juga didirikan Posko Pemenangan Eri Cahyadi-Armuji yang diusung PDI Perjuangan. “Alhamdulillah, kita menang dalam Pilkada 2020,” beber Ratna.
Ketua PAC PDI Perjuangan Wonokromo, Haris Barata mengatakan, posko-posko Ganjar Pranowo untuk memperkuat soliditas dan wadah gerakan gotong royong kader-kader PDI Perjuangan dan masyarakat.
Menurutnya, posko-posko Ganjar Pranowo akan terus didirikan di Kecamatan Wonokromo. “Setelah ini, menyusul posko-posko lainnya,” kata Haris.
Peresmian Posko “Ganjar Presiden” ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono. Potongan tumpeng diserahkan Adi kepada Tri Indah Ratna Sari.
“Kader-kader banteng bergerak terus di tengah-tengah rakyat. Menyelesaikan berbagai problem warga. Dan, mengibarkan nama Calon Presiden 2024 Mas Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan. Memperkenalkan ke kampung-kampung, mengetok pintu-pintu rumah warga, menyatukan suara rakyat dalam satu barisan PDI Perjuangan,” kata Adi.
Pria yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya ini menambahkan, memasuki bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno, PDI Perjuangan Kota Surabaya menggeber semakin menjamurnya Posko “Ganjar Presiden” di Kota Pahlawan ini.
“Kita wujudkan ajaran Bung Karno yang diwariskan kepada generasi setelahnya. Kita bumikan Pancasila dalam laku kehidupan sehari-hari di masyarakat maupun dalam kebijakan pemerintahan di Kota Surabaya,” kata Adi.
Dia lantas menguraikan 3 peristiwa penting di bulan Juni terkait Bung Karno. Pertama, 1 Juni 1945 Bung Karno menyampaikan pidato tentang Pancasila di depan sidang BPUPK. Tanggal 1 Juni kemudian ditetapkan Presiden Jokowi sebagai Hari Lahir Pancasila.
Kedua, 6 Juni 1901 Bung Karno lahir di rumah kecil, kampung Pandean Gang 4 No. 40. Lahir pagi hari sebelum matahari merekah, sehingga juga disebut Putra Sang Fajar. “Bung Karno lahir di Surabaya, bahkan beliau menyebut dirinya arek Suroboyo,” kata Adi.
Ketiga, pada 21 Juni 1970 Bung Karno wafat di Jakarta, dan dimakamkan di Kota Blitar.
“Kita berdoa semoga Bung Karno beristirahat di tempat terbaik, yang paling mulia di sisi Tuhan YME. Dan, kita pun diberi kekuatan untuk meneruskan api perjuangannya,” pungkas Awi, sapaan akrabnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS