Menurut Muhaimin, buku hijau itu salah satu ‘produk’ muktamar di Surabaya. Pembahasan dilakukan secara tertutup oleh jajaran dewan syuro, dewan pimpinan pusat, dan dewan pimpinan wilayah seluruh Indonesia.
“Konsep ini adalah konsep keagamaan tentang pemerintahan, yang bisa dititipkan pada Pak Jokowi. Bisa juga melengkapi rumah transisi,” jelas Muhaimin Iskandar.
Sementara, Sekjen PKB Imam Nahrawi mengatakan, buku hijau itu berisi rekomendasi kepada Jokowi-Jusuf Kalla agar lebih membantu masyarakat menengah ke bawah. Menurut Imam Nahrawi, rekomendasi itu dibuat karena banyak masyarakat tak mampu yang merupakan basis PKB.
Di antara persoalan dan rekomendasi yang tercantum di buku hijau adalah fakta tentang kehidupan nelayan yang tak layak. Padahal, kata dia, Indonesia adalah negara maritim dengan kandungan kekayaan alam hingga ke dasar laut.
“Ya di antaranya ada terkait lingkungan harus diperbaiki, masyarakat pantai harus dikasih pendidikan yang lebih baik. Infrastruktur bagi para nelayan juga harus diperbaiki agar bisa mendapatkan produk laut yang berkualitas,” jelas Imam kepawa wartawan, usai acara pembekalan oleh Jokowi kepada peserta muktamar.
Buku itu juga memuat rekomendasi pembangunan pasar ikan tradisional yang memadai agar para nelayan ini tidak menjual tangkapannya ke tengkulak. Sebab, selama ini nelayan tidak menikmati hasil jerih payahnya.
“Hasil tangkapan diserahkan ke tengkulak, nelayan mendapatkan hasil yang sangat kecil dan yang besar masuk ke tengkulak,” ungkapnya.
Selain membahas masalah kemisikinan di berbagai bidang, lanjut Imam, buku hijau ini juga membahas masalah RAPBN. Postur RAPBN saat ini, jelas dia, terlalu besar teralokasi kepada belanja rutin yang tak menyejahterakan rakyat banyak.
PKB, kata Imam, ingin APBN lebih fokus kepada pembangunan infrastruktur yang bisa dimanfaatkan masyarakat kebanyakan. Pihaknya berharap sekitar 40 hingga 70 persen APBN dikonsentrasikan ke pembangunan.
Jokowi sendiri tidak sependapat jika dikatakan buku hijau PKB akan menandingi rekomendasi dari Tim Transisi Jokowi-JK. Malah, kata dia, buku hijau PKB menjadi masukan bagi tim transisi.
“Tim transisi itu kan mengolah masukan-masukan, pemikiran-pemikiran dari manapun. Apalagi dari PKB, akan sangat diperhitungkan,” kata Jokowi.
“Karena sisi sisi kerakyatan yang berkaitan dengan keumatan di bawah, PKB memiliki kekuatan,” imbuhnya. (pri)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS