SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya, Riswanto, mengundang beberapa tokoh komunitas lintas agama di kediamannya di Pantai Mentari, Kenjeran Surabaya, Jumat lalu. Acara yang digelar sore hari itu sekaligus berbuka puasa bersama (bukber) diisi tausiyah Ustadz Yoyok Haris.
Riswanto mengatakan, pluralisme antarumat beragama di Kota Surabaya harus tetap dijaga untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa. “Perbedaan itu indah, dan perbedaan bisa menciptakan rasa persatuan dan menjadikan kekuatan,” kata Riwanto.
Legislator yang juga pengusaha muda non-muslim ini mengaku dirinya sengaja menggelar acara buka puasa bersama dengan tema “Menjaga Pluralisme Demi Persatuan” agar semua warga yang berbeda agama bisa saling menjaga kerukunan.
Dia menyadari, selama ini kekuatan bisa dibangun karena adanya berbedaan. Pun dalam berorganisasi di bidang politik, banyak perbedaan. Tapi karena perbedaan itu, sebutnya, bisa membuat PDI Perjuangan menjadi kuat dan menang.
Untuk menjaga kesatuan dalam pluralisme, ujarnya, harus diawali dari wilayah yang paling kecil yakni di lingkungan sekitar tempat tinggal. “Seperti yang saya lakukan ini, yakni mulai dari lingkungan sekitar rumah sendiri,” ujarnya.
Sebagai kader PDI Perjuangan, dia juga mengundang Ketua DPC PDI Perjuangan yang juga Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana. Pada kesempatan itu dia juga memperkenalkan Whisnu Sakti yang telah resmi menjadi bakal calon Wakil Wali Kota Surabaya yang diusung PDI Perjuangan mendampingi bakal Calon Wali Kota Tri Rismaharini.
Di akhir acara, Whisnu Sakti Buana didaulat memberikan cenderamata kepada tiga perwakilan komunitas lintas agama sebagai simbol untuk tetap menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa dengan menjaga perbedaan.
Sementara itu, Ustad Aris Yoyok yang dikenal sebagai penceramah kocak dengan guyonan khas Surabaya mengupas soal indahnya menjaga perbedaan demi kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS