MALANG – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Siraduhita menyebut Megawati Soekarnoputri sebagai contoh sosok pemimpin hebat. Itu dia ungkapkan saat jadi narasumber webinar nasional yang diselenggarakan Jurusan Politik, Pemerintahan, dan Hubungan Internasional (PPHI) FISIP Universitas Brawijaya Malang, Senin (29/11/2021).
Webinar bertema “Indonesia Mencari Pemimpin” ini untuk memberikan wawasan bagi mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya berkaitan dengan metode dan model kepemimpinan yang sesuai karakteristik bangsa Indonesia. Selain Amithya, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Aria Bima juga jadi narasumber.
Dalam paparannya, Amithya mengatakan, selain merealisasikan tanggung jawab negara dalam pembangunan secara fisik, bangsa Indonesia hari ini juga membutuhkan sosok pemimpin yang mampu melakukan revolusi mental bagi masyarakatnya.
Salah satunya adalah mewujudkan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan untuk bisa mendapatkan hak-kewajiban yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di dalam dunia politik.
“Ini contoh dari presiden perempuan pertama di Indonesia, Ibu Megawati Soekarnoputri yang beliau ini sampai sekarang bahkan masih menduduki jabatan sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan. Menurut saya beliau sangat hebat, bisa kemudian sangat adaptif dan juga tahu apa yang harus dilakukan dalam perubahan generasi ini,” bebernya.
Dia juga menyampaikan, negara telah memberikan ruang kepada perempuan di dunia politik dengan memberikan kuota keterwakilan sebanyak 30 persen dari total kursi di parlemen.
Namun, sebutnya, hal ini ternyata belum cukup untuk mendorong keterlibatan kaum perempuan dalam dunia politik di tanah air.
Amithya menyebut kentalnya budaya patriarki yang mempengaruhi berbagai faktor seperti lingkungan, sosial, dan pendidikan, akhirnya mempengaruhi kemauan kaum perempuan untuk berkembang lebih baik.
“Saya pikir sentuhan-sentuhan dari perempuan dalam kepemimpinan itu juga penting, karena mengingat kita juga individu yang sama. Tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki,” tuturnya.
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang ini menambahkan, bahwa pemimpin yang baik adalah sosok yang tidak hanya memikirkan dirinya sendiri. Namun turut memikirkan dan membawa generasi-generasi penerusnya untuk ikut sukses.
Sedang Aria Bima memaparkan, bahwa setiap individu memiliki ciri khas dan karakternya masing-masing. Ciri khas dan karakter ini, yang kemudian membentuk model kepemimpinan seseorang.
“Para pemimpin dunia menampilkan kepemimpinan yang sendiri-sendiri. Kepemimpinan pada akhirnya menjadi sesuatu seni sekaligus ilmu yang dipelajari dikembangkan dan diolah,” terang Aria Bima.
Dia menyampaikan, sejarah telah membuktikan, tiap-tiap pemimpin bangsa Indonesia mulai dari Bung Karno hingga Presiden Jokowi memiliki model dan karakter kepemimpinan yang berbeda satu sama lainnya.
Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) ini menjabarkan, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah bagaimana bisa melakukan pemerataan pembangunan dan mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi perkembangan zaman yang kian dinamis.
Oleh karenanya Presiden Jokowi kemudian membawa gagasan Nawacita dalam periode kepemimpinannya.
“Mengubah Indonesia yang lebih produktif, efisien, dan berdaya saing ini saya kira mimpi kita. Tentunya dengan kondisi yang paling realistis menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri, yang paling maju di Asia Pasifik. Indonesia menjadi barometer pertumbuhan ekonomi, karena memang ada bonus demografi yang kita miliki,” urai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI tersebut. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS