Berdayakan Pengrajin Akik Magetan lewat Pameran

Loading

pdip jatim - pembukaan pameran akik magetanMAGETAN – Jelang Lebaran yang kurang sepekan lagi, trend batu akik masih belum surut. Di Magetan, sebuah pameran khusus pengrajin akik justru digelar mulai Sabtu (11/7/2015) hingga Rabu (15/7/2015) mendatang.

Bertempat di lapangan futsal eks terminal lama Magetan acara bertajuk Kemilau Akik Karya Pengrajin Magetan ini dibuka oleh Ketua DPRD Magetan, Joko Suyono Sabtu (11/7/2015) malam.

Dalam sambutannya, Joko menyampaikan apresiasinya atas gagasan pameran pengrajin lokal Magetan ini. “Kita memang harus mulai dan terus meningkatkan daya saing. Akik ini salah satu medium pemberdayaan masyarakat di industri kreatif. Saya salut pada upaya panitia,” ungkap dia.

“Kita mungkin tak punya batu, tapi kita bisa berkarya di embannya (cincin-red),” tambah Joko.

Dia mencontohkan ada emban dari batok kelapa, yang menurutnya sangat bagus. Bukan tidak mungkin, imbuh Joko, nantinya pengrajin setempat bisa menciptakan emban dari kulit karena potensi limbah kulit sapi di Magetan cukup besar.

“Kalau digali dan diasah maksimal, saya yakin ini bisa jadi potensi meningkatkan pendapatan pengrajin,” ujar pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Magetan ini.

Pembukaan pameran akik ditandai dengan penyerahan batu sigar dari tokoh sesepuh kepada Joko Suyono yang dilanjutkan pemukulan gong. Diharapkan ajang bisa menjadi langkah awal penggalian potensi lokal Magetan.

Seperti diungkapkan ketua panitia, dr.Pangayoman, pameran yang diselenggarakan Paguyuban Sejarah Kebudayaan Tradisi dan Akik (Pekatik) Magetan ini memang berbeda dengan pameran kebanyakan karena menonjolkan pengrajin akiknya.

“Kita ingin memberdayakan pengrajin akik lokal. Karena itu lombanya juga adu batu karya para pengrajin. Kita sediakan batu dan pengrajin langsung bikin di tempat. Hadiahnya bukan uang tapi mesin pembuat akik. Jadi bukan kontes batu yang sudah “ready” seperti umumnya,” terang Pangayoman.

Selain lomba, para pengrajin juga akan diberi ilmu dengan pelatihan dari pengrajin berpengalaman yang didatangkan dari Pacitan.

“Jadi, kita ini ingin para pengrajin juga mendapat ilmu, bukan hanya dimanfaatkan karyanya untuk keuntungan penyelenggara pameran, kita malah tidak untung. Pokoknya kita istimewakan pengrajin. Mereka senang, kami ikut bahagia,” ujar dia. (sa)