Selasa
26 November 2024 | 10 : 51

Basarah: Rencana Revisi Perpu Pilkada Direspon Positif

pdip jatim - logo pilkada langsung

pdip jatim - logo pilkada langsungJAKARTA – Rencana PDI Perjuangan mengajukan revisi Perpu Pilkada setelah disahkan menjadi Undang-undang oleh DPR, selain diberitahukan kepada anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH), juga ke partai-partai Koalisi Merah Putih (KMP).

Menurut Wakil Sekjen PDI Perjuangan Achmad Basarah, pihaknya sudah membangun komunikasi dengan fraksi-fraksi lain di DPR terkait rencana tersebut. Tidak terbatas pada fraksi-fraksi KIH, tapi juga dengan fraksi-fraksi di KMP dan Fraksi Partai Demokrat.

“‎Pada umumnya mereka merespon positif,” ungkap Basarah, kemarin.

Basarah mengungkapkan, yang ingin direvisi adalah aturan perpu yang mengatur ketidak-sepaketan kepala daerah dengan wakil kepala daerah. ‎Aturan perpu yang hanya memilih kepala daerah dan tidak memilih wakil kepala daerah, sebut Basarah, akan merusak kohesivitas sosial di beberapa daerah. Dalam hal komposisi kepala dan wakil kepala daerah.

Dengan kata lain, perpu yang diterbitkan di akhir pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono itu hanya mengatur pilkada yang diperuntukkan memilih kepala daerah saja. Bukan pilkada yang sepaket memilih kepala daerah bes‎erta wakil kepala daerah.

Hal inilah yang dipandang PDI Perjuangan perlu direvisi. Sebab, pilkada sepaket bisa menjaga keterwakilan komponen masyarakat, sementara pilkada tak sepaket dinilai bisa membahayakan rasa keterwakilan masyarakat lewat duet pemimpin daerahnya.

Menurut Basarah, komposisi kepala dan wakil kepala daerah memerlukan keterwakilan suku, agama dan etnis. Dia mencontohkan, gubernur dan wakil gubernur di NTT biasanya merepresentasikan figur dari kalangan tokoh agama Katolik dan Protestan.

“Jika dua figur tersebut dikawinkan dalam satu paket pasangan calon bisa merekatkan kelompok masyarakat dari golongan dua agama besar di Provinsi NTT tersebut,” tuturnya.

Dia menambahkan, perpu tersebut memang perlu direvisi sebab dikeluarkan dalam kondisi darurat. “‎Memang pada saat menyusun perpu, posisi pemerintah dalam keadaan darurat sehingga ada beberapa pasal yang kurang sesuai dengan maksud penyelenggaraan pilkada langsung tersebut,” jelasnya. (pri/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...