TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten Trenggalek menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul banjir dan tanah longsor melanda puluhan desa di 12 kecamatan sejak Senin (17/10/2022) malam.
“Kami (Pemerintah Kabupaten Trenggalek) menyampaikan duka mendalam, sekaligus menetapkan status tanggap darurat bencana,” kata Bupati Mochamad Nur Arifin di sela kegiatan penanggulangan bencana banjir di Kota Trenggalek, Selasa (18/10/2022).
Pemkab juga mengumumkan kepada masyarakat yang masih bisa bergerak untuk segera menuju kantor Kecamatan Trenggalek dan gedung olah raga. “Di sana sudah ada tenaga medis dan bantuan logistik,” kata Arifin.
Saat ini pihaknya fokus pada upaya evakuasi dan meminta bantuan kabupaten sekitar untuk mengirimkan perahu karet dan relawan.

Permintaan ini dikarenakan terbatasnya jumlah perahu karet yang dimiliki Pemkab Trenggalek untuk menyisir dan melakukan evakuasi kepada warga yang terjebak banjir.
“Kami meminta bantuan pemerintah sekitar untuk mengirimkan perahu karet dan relawan, jika masih memungkinkan bisa bergerak bersama kami,” ujarnya.
Dia juga meminta kesediaan masyarakat untuk memberikan bantuan pakaian layak seperti sarung dan kaos. Pakaian itu bisa dikirimkan ke posko maupun petugas di pendapa.
“Kami fokus pada evakuasi warga di beberapa titik rawan terutama lansia, balita, dan orang sakit. Jika ada informasi keberadaan mereka segera hubungi kami lewat instagram pribadi saya,” jelas dia.

Dalam keterangan di akun Instagram BPBD Trenggalek, hingga Selasa (18/10/2022) pukul 20.00 WIB, hujan dengan intensitas sedang-lebat menyebabkan banjir yang merendam kawasan pemukiman, perkantoran, persawahan, jalan dan RSUD dr Soedomo Trenggalek.
Ada 25 desa di 5 kecamatan yang terdampak yaitu di Kecamatan Trenggalek (8 desa), Kecamatan Karangan (2 desa), Kecamatan Pogalan (7 desa), Kecamatan Durenan (1 desa) dan Kecamatan Gandusari (7 desa).
Sementara untuk jumlah jiwa terdampak bencana alam ini sebanyak 7.440 orang. (Baca juga: Bantuan Bahan Pangan Banteng Blitar Sasar Daerah Terdampak Banjir Cukup Parah)
Selain banjir bandang yang melanda 25 desa di lima kecamatan, pada waktu hampir bersamaan serangkaian longsor juga terjadi di 18 desa dengan 46 titik di delapan kecamatan. Termasuk di Kecamatan Trenggalek dan Gandusari yang terdampak banjir parah. (red/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS