SURABAYA – PDI Perjuangan Jawa Timur menyesalkan terjadinya aksi tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab yang menyasar sejumlah baliho Puan Maharani, Ketua DPR RI.
Aksi itu berlangsung di sejumlah daerah di Jawa Timur, di antaranya Blitar dan Surabaya. Selain sebagai Ketua DPR RI, Puan Maharani juga menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan.
Baliho-baliho Puan Maharani yang dicoret-coret dengan cat di Surabaya, di antaranya yang mengampanyekan pemakaian masker, taat protokol kesehatan, kampanye vaksinasi, dan menjaga imun tubuh.
“Kami sangat menyesalkan aksi vandalisme terhadap baliho-baliho Ibu Puan Maharani. Apalagi baliho-baliho itu berisi pesan positif kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mengajak vaksinasi, di tengah pandemi Covid-19,” ucap Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi, Senin (25/7/2021).
Pihaknya menduga ada pihak yang tidak senang dengan berbagai kerja-kerja kerakyatan Partai ini dalam mengajak masyarakat optimistis menghadapi pandemi.
“Karena mereka tidak berani menyerang aksi bagi sembako, operasional ambulans gratis, fasilitasi vaksinasi, dan sebagainya, akhirnya mereka menyasar baliho kader partai yang mengampanyekan protokol kesehatan dan mengajak vaksinasi,” ujarnya.
Di masa pandemi, lanjut Kusnadi, kader PDI Perjuangan telah diinstruksikan sampai kekuatan akar rumput untuk aktif bekerja di tengah-tengah rakyat. Membantu meringankan beban pemerintah dan masyarakat.

“Komitmen kebangsaan dan kerakyatan dari PDI Perjuangan telah dirasakan langsung oleh rakyat. Kader-kader kami terus bekerja keras, di tengah pandemi Covid-19. Bahkan diantara mereka tidak sedikit yang terpapar Covid-19,” kata Kusnadi.
Kerja-kerja sosial dan gotong royong dari para kader banteng itu, di antaranya membagi masker kepada masyarakat, membagi sembako, melakukan penyemprotan disinfektan, dan melakukan pendampingan terhadap keluarga yang terpapar Covid-19.
“Sebagai kader PDI Perjuangan dan Ketua DPR RI, Ibu Puan Maharani tidak berpangku tangan. Beliau aktif turun ke lapangan. Salah satunya ke Surabaya, beberapa waktu lalu, dan membantu berbagai kesulitan. Secara rutin beliau juga memantau kinerja para kader dalam membantu masyarakat selama pandemi,” terang Ketua DPRD Provinsi Jatim ini.
Atas aksi-aksi vandalisme tersebut, PDI Perjuangan Jawa Timur telah menginstruksikan kader-kader untuk menempuh langkah-langkah hukum. Yakni, melaporkan ke kantor-kantor kepolisian.
“Kami dididik untuk taat hukum. Tidak bertindak anarkis untuk mereaksi aksi-aksi vandalisme. Kami mempercayakan penuh kepada aparatur kepolisian untuk menangani kasus-kasus yang dilaporkan,” tuturnya.
“PDI Perjuangan telah berpengalaman menghadapi tekanan dan fitnah dari luar, karena seluruh kader dilandasi sikap kesabaran, keyakinan, dan prinsip taat hukum,” kata dia.
“Tekanan dari luar justru membuat PDI Perjuangan semakin solid, di bawah komando Ibu Megawati Soekarnoputri,” pungkas Kusnadi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS