Selasa
26 November 2024 | 4 : 26

Asal Beri Persepsi Positif, Jokowi Persilakan Media Mengritik

pdip jatim - pramono anung1

pdip jatim - pramono anung1JAKARTA – Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung Wibowo membantah anggapan bahwa Presiden Joko Widodo mulai tampak gerah dengan berita-berita kritis yang disampaikan media massa akhir-akhir ini.

Pramono menegaskan, Presiden Jokowi adalah orang yang sangat terbuka. Menurut dia, dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi (Pemred) sejumlah media massa di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/8/2015) malam, juga sudah ada pengertian mendalam mengenai hal ini.

“Presiden minta media itu silakan mengritik dengan keras ataupun menampilkan hal yang dalam bahasa beliau untuk keperluan rating atau sensasi. Tapi tidak menghilangkan tugas media bagaimana membangun, membawa publik pada persepsi yang positif terhadap keinginan maju ke depan, karena siapapun presidennya tentunya kan harapannya bisa membawa bangsa ini ke arah lebih baik,” jelas Pramono Anung, kemarin.

Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini mengungkapkan, dalam pertemuan di Istana Negara, 24 Pemred yang hadir memberikan masukan yang cukup baik. Terutama bagaimana hal yang berkaitan dengan media, termasuk apa yang akan dilakukan Seskab.

“Saya akan memfasilitasi para menteri-menteri untuk setiap waktu bisa bertemu dengan presiden. Setelah nanti usai bertemu dengan presiden, mereka akan menyampaikan program-program itu secara langsung kepada media,” terang Pramono.

Cara tersebut dilakukan, karena kalau menteri menyampaikan dalam pers release di kementeriannya, dianggap “nggak nendang”. “Kalau di Istana apalagi ada marwahnya, itu lebih nendang,” tutur Mas Pram, sapaan akrab pria asal Kediri itu.

Sebelumnya, saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Proklamasi Kemerdekaan RI, di depan sidang bersama DPR RI dan DPD RI, Jumat (14/8/2015), Presiden Jokowi mengritik sejumlah media yang disebutnya hanya mengejar rating dibandingkan memandu publik untuk meneguhkan nilai-nilai keutamaan dan budaya kerja produktif.

Menurut Presiden Jokowi, saat ini ada kecenderungan semua orang merasa bebas, sebebas-bebasnya, dalam berperilaku dan menyuarakan kepentingan. “Masyarakat mudah terjebak pada ‘histeria publik’ dalam merespon suatu persoalan, khususnya menyangkut isu-isu yang berdimensi sensasional,” sebut Jokowi. (goek/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...