SURABAYA – DPRD Kota Surabaya sangat apresiatif terhadap peringatan Hari Santri yang telah ditetapkan pemerintah pada 22 Oktober. Bersama pemerintah kota, DPRD Surabaya mengalokasikan anggaran Rp 500 juta untuk peringatan Hari Santri Nasional 2016.
Ketua DPRD Ir Armuji mengatakan, anggaran itu nantinya untuk menyemarakkan rangkaian peringatan Hari Santri di Kota Pahlawan. Penganggaran itu sebagai bentuk apresisasi khusus atas perjuangan para santri mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari para penjajah.
“Anggaran sebesar Rp 500 juta kita ambilkan dari APBD kota Surabaya,” jelas Armuji, Rabu (4/11/2015).
Politisi PDI Perjuangan yang sudah empat periode menjadi wakil rakyat Surabaya ini berpendapat, anggaran Rp 500 juta tidak terlalu besar. Sebab, perayaan tersebut berskala nasional.
Pria yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu menjelaskan, anggaran Rp 500 juta bersifat sementara. Jumlahnya bisa jadi turun dan bertambah untuk peringatan Hari Santri di tahun-tahun berikutnya. Hal itu bisa dilihat dari bentuk perayaan pada tahun 2016 mendatang.
Sementara itu, pengamat yang juga guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya Akhmad Muzakki menegaskan, Hari Pahlawan itu bagian dari rangkaian sejarah satu paket dengan Hari Santri.
Oleh karena itu, penetapan Hari Santri 22 Oktober yang selang 20 hari dari Hari Pahlawan 10 November, bermakna strategis untuk menunjukkan bahwa Muslim berperan dalam perjuangan kemerdekaan.
Menurut dia, pertempuran Surabaya yang melahirkan Hari Pahlawan tidak akan pernah ada jika tidak ada semangat juang dari kalangan santri atau Muslim yang didasari Resolusi Jihad 22 Oktober.
“Dulu, saat perjuangan Surabaya kata ‘santri’ memang diwakili oleh siswa pesantren beserta para kiai. Tapi kini santri itu menunjuk kepada umat Islam secara keseluruhan di negeri ini yang berjuang dalam sejarah kebangsaan,” tutur Akhmad Muzakki, kepada wartawan, Selasa (3/11/2015). (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS