SURABAYA – Dukungan terhadap pasangan capres-cawapres Jokowi-JK terus mengalir. Sehari setelah pasangan kerakyatan ini mendaftar ke KPU, elemen masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Arek Alumni Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (KAAITS-Surabaya) mendeklarasikan dukungannya.
Deklarasi dukungan KAAITS-Surabaya digelar di Galeri Seni Balai Pemuda Surabaya, Selasa (20/5/2014). “Deklarasi ini menjadi bukti bahwa sepak terjang dan kapabilitas pasangan Jokowi-JK diterima semua elemen masyarakat,” kata salah seorang deklarator, Desemba Sagita.
KAAITS-Surabaya merupakan gabungan alumni mahasiswa ITS mulai tahun 1973 sampai tahun 1995. Dalam deklarasi dukungannya, KAAITS-Surabaya menegaskan enam poin penting untuk diperhatikan pasangan Jokowi-JK, yakni:
1. Pentingnya memiliki kepemimpinan yang kuat, berintegrasi dan berpihak kepada kepentingan nasional guna meningkatkan martabat dan harga diri bangsa.
2. Pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang masih belum dikelola sesuai amanat UUD 1945 guna kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi rakyat dan bangsa Indonesia.
3. Pelaksanaan sektor hukum yang masih jauh dari harapan dan rasa keadilan masyarakat dengan maraknya perilaku korupsi dan kriminalisasi terhadap para professional.
4. Biaya pendidikan tinggi yang mahal dengan tanpa diikuti kemampuan masyarakat.
5. Penguatan di sektor agroindustri yang masih terbengkalai.
6. Penguatan sektor maritim yang masih belum mendapatkan perhatian.
Desemba Sagita menambahkan, dukungan KAAITS-Surabaya bertujuan untuk memberikan harapan baru bagi masyarakat Indonesia akan lahirnya pemimpin yang mampu menjadikan dirinya sebagai bagian dari mimpi dan cita-cita rakyatnya.
“Pasangan Jokowi-JK mungkin bukan yang terbaik. Tapi pasangan ini merupakan dwi-tunggal yang mampu menumbuhkan harapan baru bagi kemajuan Indonesia,” jelas Desemba di sela acara deklrasi.
Menurut alumni jurusan Matematika ITS 1981, pasangan Jokowi-JK tidak hanya memberi harapan bagi terciptanya Indonesia yang lebih mandiri, berdaulat dan bermartabat. Tapi keduanya merupakan sosok yang dianggap tidak memiliki dosa masa lalu.
“Dukungan ini juga kami tujukan kepada para kaum intelektual, terutama mahasiswa untuk tidak lupa akan masa kelam itu. Kita harus mengingatnya dan menolak setiap pihak yang pernah menjadi bagian dari rezim kelam itu untuk kembali berkuasa di republik ini,” tegas Desemba.
Pernyataan senada juga ditegaskan Agatha Retnosari. Menurutnya, dukungan KAAITS-Surabaya terhadap pasangan Jokowi-JK akan menjadi bukti kepedulian dan penyikapan kaum terdidik terhadap proses demokrasi yang bersih dan lahirnya pemimpin harapan rakyat.
“Kami ingin mengajak pada masyarakat untuk tidak lagi memberi tempat pada rezim otoriter. Semoga deklarasi dukungan ini menjadi referensi bagi masyarakat dalam menentukan pilihannya, “ tutur Agatha dengan nada penuh tekanan.
Menurut alumni jurusan Teknik Lingkungan ITS 1992 itu, masyarakat perlu dididik dengan cara-cara yang lebih elegan. Menurutnya, kesalahan dalam memilih pemimpin akan membawa negara-bangsa Indonesia pada kubangan yang kelam.
“Kita harus menyadarkan masyarakat untuk tidak jatuh pada lubang sama untuk kali kedua,“ tegas calon legislator PDI Perjuangan Jawa timur dari Dapil 1 Surabaya-Sidoarjo. (SW)