JAKARTA – Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait mengatakan, upaya merawat dan menjaga kebhinekaan harus digalakkan secara massif dan refrehensif hingga ke akar rumput.
“Kita harus merawat dan menjaga kebhinekaan sampai ke akar rumput. Bagaimana Pancasila sebagai ideologi bangsa harus hadir dan mampu menjawab persoalan-persoalan mendasar di masyarakat,” kata Maruarar, kemarin.
Hal ini dia sampaikan terkait pelaksanaan Kirab Kebangsaan bertema “Muda, Merah-Putih Pasti Keren”, Minggu (9/4/2017). Parade kebangsaan dipusatkan di GOR Rawamangun, Jakarta Timur.
Anggota Komisi XI DPR RI ini memastikan akan menghadiri Kirab Kebangsaan tersebut. Menurutnya, dalam setiap kegiatan Kirab Kebangsaan yang digelar di sejumlah daerah, dia selalu menyempatkan waktunya untuk hadir dalam acara yang selalu diikuti ribuan anak-anak muda itu.
“Saya akan hadir, sama seperti acara serupa di daerah lainnya,” ujar politisi yang akrab disapa Ara ini.
Kegiatan yang juga sebagai salah satu wujud dan komitmen yang konkret untuk menggelorakan semangat persatuan dan kebhinekaan tersebut tidak hanya akan dihadiri Maruarar.
Sejumah tokoh nasional juga dijadwalkan hadir, seperti Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto, Direktur Eksekutif Wahid Institute Yenny Wahid, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Kirab kebangsaan akan dimulai pukul 07.00 WIB hingga 12.30 WIB. Perjalanan kirab sepanjang 4 kilometer start dari Jalan Pemuda Rawamangun (Halte Velodrome) dan berakhir di GOR Remaja Velodrome, Jakarta Timur.
Kirab juga menyuguhkan sejumlah pentas budaya Betawi, Jawa, Sunda, palang pintu ferfomance, color fun, tradisional and modern dance, pameran kuliner dan komunitas serta masih banyak lagi. Panitia juga menyiapkan lomba foto selfie bertema Jakarta Kekinian.
Ketua Pelaksana HUT TMP yang ke-9, Brando Susanto mengatakan, ribuan perserta terutama anak-anak muda akan menghadiri kegiatan tersebut.
“Kami melihat anak muda sekarang sudah luntur semangat Indonesia-nya. Kita pompa lagi. Saya kira Pancasila bisa tetap hidup di tengah anak muda,” ujar Brando.
Menurutnya, di tengah perkembangan teknologi dan zaman yang begitu pesat, Pancasila masih bisa hidup di tengah anak muda. Oleh karena itu, TMP terus berupaya mempromosikan keberagaman itu.
“Berbeda itu ya Indonesia. Itu yang kita sampaikan.Walaupun berasal dari berbagai suku, agama, ras dan lainnya kita tetap satu,” ucapnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS