JAKARTA – Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait menegaskan, demokrasi yang kebablasan bisa mengganggu stabilitas negara. Karena itu, Maruarar menyerukan seluruh elemen bangsa menjalankan demokrasi sesuai falsafah negara, Pancasila.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, semua elemen harus ikut menjaga kesatuan bangsa, negara demokrasi, penegakan hukum dan Pancasila. Menurutnya, demokrasi jangan kebablasan karena akan mengganggu proses pembangunan.
“Tidak boleh anarkis. Demokrasi jangan kebablasan karena akan mengganggu stabilitas negara,” kata Maruarar, Sabtu (25/2/2017).
Politisi muda yang akrab disapa Ara ini menekankan, Indonesia adalah negara yang demokratis. Pemerintahan Jokowi-JK berhasil membangun negara demokratis secara berkualitas.
Meski pemerintahan Jokowi-JK sangat kuat yang didukung oleh rakyat maupun kekuatan politik di Senayan, lanjut Ara, hal itu tidak membuat pemerintahan menjadi represif. Demokrasi tetap berjalan sebagaimana amanat konstitusi.
“Beda pendapat boleh. Kita negara demokrasi yang menghargai segala perbedaan yang ada. Kita negara hukum maka jangan anarkis,” ujarnya.
Dia menambahkan, menggelar aksi demo di depan Istana juga tidak masalah. Menurutnya, kritik boleh yang penting tidak anarkis.
“Dari situ terlihat Pak Jokowi sudah menunjukkan bagaimana berdemokrasi yang baik. Itu kelebihan Pak Jokowi. Pak Jokowi sudah sangat demokratis. Oleh karena itu TMP terus mengawal jalannya pemerintahan,” tegas anggota DPR RI ini.
TMP sebagai organisasi sayap PDI Perjuangan, terang Ara, terus berupaya menjadikannya sebagai wadah anak-anak muda di negeri ini untuk berkumpul mengasah karakter berasaskan Pancasila.
Selain itu TMP hadir sebagai tempat berkarir dan berproses dalam bidang politik.
“Hal terpenting yang kita tanamkan adalah karater dengan ideologi yang kuat berdasarkan Pancasila. Punya ideologi dan memiliki akar rumput yang kuat juga,” tuturnya.
Oleh karena itu, sebut Ara, maka tak mengherankan jutaan mantan aktivis mahasiswa dan pengacara atau profesional muda bergabung di TMP. Selain itu seniman, olahragawan dan pengusaha.
“Kita ingin tanamkan nilai-nilai Pancasila ke anak muda karena mereka-lah generasi penerus bangsa ini,” kata dia.
Pancasila, imbuhnya, adalah rumah bagi semua warga negara Indonesia. Di rumah Pancasila lah, berbagai warna kulit, beragam etnis, bermacam-macam agama dan ras bisa hidup bersama dengan rasa persaudaran dan gotong royong.
“Karena itu, Pancasila harus dipertahankan oleh semua warga negara. Meski berbeda-beda, kita adalah satu,” pungkas Ara. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS