SUMENEP – Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, menyampaikan apresiasi atas tren positif pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumenep. Ia menilai, capaian tersebut merupakan bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha dan seluruh elemen masyarakat.
“Pertumbuhan ekonomi yang terus membaik ini adalah buah dari kerja keras kolektif, kolaborasi yang solid, serta semangat masyarakat Sumenep untuk maju bersama. Ini momentum yang harus kita jaga dan tingkatkan,” ujar H. Zainal, Senin, (28/4/2025).
Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep itu menambahkan, DPRD Sumenep berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan-kebijakan strategis yang mendorong investasi, penguatan sektor UMKM, hingga pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
“Kami di DPRD siap bersinergi dengan pemerintah daerah untuk memastikan pertumbuhan ini tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga inklusif, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat,” terangnya.
Ia juga mengajak semua pihak untuk tidak cepat berpuas diri. Ia menekankan pentingnya inovasi, ketangguhan ekonomi lokal, serta penguatan sumber daya manusia untuk menjaga tren positif ini.
“Sumenep memiliki potensi besar, baik dari sektor pariwisata, pertanian, maupun industri kreatif. Dengan pengelolaan yang tepat, saya yakin kita bisa membawa Sumenep menjadi kabupaten yang semakin maju dan berdaya saing,” terangnya.
Seperti diketahui, dalam lima tahun terakhir, ekonomi Kabupaten Sumenep terus membaik. Menurut data dari BPS Sumenep, pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi hanya 1,13 persen karena pandemi Covid-19.
Tapi pada 2021, ekonomi Sumenep mulai bangkit dengan pertumbuhan 2,61 persen, lalu naik lagi menjadi 3,11 persen di tahun 2022. Pada 2023, pertumbuhannya ekonomi melonjak cukup tinggi hingga 5,35 persen. Sedangkan di tahun 2024, pertumbuhan tetap kuat dengan angka 3,77 persen.
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Sumenep berdasarkan harga berlaku tercatat Rp45.222,29 miliar, dan atas dasar harga konstan mencapai Rp27.234,39 miliar.
Dari sisi struktur ekonomi, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih mendominasi dengan kontribusi 37,20 persen. Disusul sektor pertambangan dan penggalian 17,04 persen, perdagangan besar dan eceran serta reparasi kendaraan bermotor 12,79 persen.
Konstruksi 7,89 persen, dan industri pengolahan 6,73 persen. Kelima sektor ini menyumbang 81,64 persen terhadap perekonomian Sumenep. (hzm/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS