Rabu
16 Oktober 2024 | 8 : 09

Agatha Ajak Generasi Muda Jaga Jejak Sejarah dan Budaya Kota Surabaya

PDIP-Jatim-Agatha-Retnosari-16102023

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Agatha Retnosari, bekerjasama dengan Pemuda Peduli Surabaya menggelar workshop dengan tajuk “Surabaya Urban Heritage” di Aria Hotel Surabaya, Minggu (15/10/2023).

Menurut Agatha, kegiatan workshop tersebut merupakan upaya pihaknya untuk menambah wawasan kesejarahan bagi generasi muda, terutama tentang kekayaan heritage dan culture Kota Surabaya.

“Jas merah adalah pesan Presiden Pertama Indonesia, Sukarno, yang tidak boleh dilupakan termasuk jejak Sukarno di Surabaya,” ujar Agatha.

Agatha mencontohkan rumah lahir Bung Karno di Pandean IV dan rumah HOS Tjokroaminoto di Peneleh VII yang menjadi jejak Sukarno di lingkungan Peneleh Surabaya adalah bagian dari heroic urban landscape (HUL). Peneleh memang sebuah kawasan cagar budaya yang sangat berpotensi sebagai daerah tujuan wisata di Kota Surabaya.

Di kawasan ini tidak hanya terdapat dua objek wisata sejarah, akan tetapi masih ada objek-objek lain sebagai penunjang kawasan bersejarah, seperti Makam Eropa Peneleh, sumur Jobong, Masjid Jamik Peneleh, dan Jembatan Peneleh.

“Sukarno pernah berada di kawasan itu, mulai dia lahir dan ngekos di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto,” jelasnya.

Anggota Komisi B DPRD Jatim itu juga mengajak peserta untuk lebih mengenal Surabaya sebagai kota bersejarah, terutama sejarah yang berkaitan dengan jejak riwayat dan gagasan Trisakti Sukarno.

Menurutnya, salah satu konsep Trisakti Sukarno, berkepribadian dalam kebudayaan, merupakan amanat bagi dirinya dan generasi muda untuk melestarikan sejarah dan kebudayaan yang ada.

“Sejarah dan budaya menjadi identitas yang melekat, sehingga sudah selayaknya kita semua mempertahankan kenangan terhadap segala hal yang pernah terjadi di Kota Surabaya,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, Nanang Purwono, ahli sejarah Kota Surabaya, yang menjadi narasumber pada workshop tersebut, mengatakan, jika sejarah yang saat ini diamati di Surabaya kebanyakan adalah bangunan kolonial peninggalan Eropa.

“Padahal Surabaya mempunyai banyak hal yang klasik, yang sangat Nusantara,” ujar Nanang.

Nanang menjelaskan, Kampung Peneleh merupakan salah satu contoh lokasi wisata yang menyimpan banyak sekali sejarah. Banyak tokoh penting yang lahir dan hidup di sana dulunya. Sungai Kalimas sebagai salah satu penghubung dan urat nadi kehidupan orang Surabaya zaman dahulu, juga menjadi salah satu saksi sejarah.

“Kekuatan wisata di Surabaya itu sejarah dan arsitektural,” tuturnya. (set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

PEMILU

Debat Pilbup Mojokerto, Idola Beber Pembangunan Infrastruktur hingga Keberhasilan Tekan Kemiskinan

MOJOKERTO – Pasangan calon (Paslon) nomor urut 01, Ikfina Fahmawati dan Sa’dulloh Syarofi (Idola), menunjukkan ...
SEMENTARA ITU...

Debat Pilwali Surabaya, Jubir: Mas Eri dan Cak Ji Sangat Siap, Bagaimana pun Formatnya

SURABAYA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya akan menggelar debat perdana Pilkada Kota Surabaya di Dyandra ...
KRONIK

Untari: Cagub Bu Risma dan Cabup Abah Sanusi Sudah Sangat Dikenal Masyarakat Malang

MALANG – Kader PDI Perjuangan Kabupaten Malang terus membumikan pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur ...
SEMENTARA ITU...

Elektabilitas Risma-Gus Hans Terus Melambung, KH Imron: Masyarakat Makin Melihat Adanya Harapan Baru

SURABAYA – Hasil survei terbaru yang dirilis Indopoll menunjukkan persaingan yang semakin ketat dalam Pemilihan ...
KRONIK

Dapat Dukungan Mantan Kades se-Kabupaten Bondowoso, Risma Beber Cara Entas Kemiskinan

BONDOWOSO – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini mengatakan, dengan pengelolaan anggaran yang ...
PEMILU

Posko Risma-Gus Hans Resmi Berdiri di Jombang, Sadarestuwati: Targetnya Menang

JOMBANG – Posko pemenangan pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur Jawa Timur, nomor urut 3, Tri ...