Agar Usaha Ibu-ibu Program Mekaar Maju, Jokowi Ingatkan Ini

Loading

MAGETAN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui ibu-ibu peserta program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di Lapangan Cepoko, Panekan, Magetan, Jumat (1/2/2019) pagi.

Tiba di lokasi, Jokowi bersama Ibu Negara Iriana meninjau lapak-lapak pedagang ibu-ibu program Mekaar yang merupakan binaan PT Pemodalan Nasional Madani (PNM).

Jokowi dan Iriana yang kompak mengenakan baju warna putih itu tampak melihat dan memegang bungkus produk peserta program Mekaar. Jokowi dan Iriana lantas membeli beberapa bungkus lempeng, kerupuk khas Magetan.

Jokowi kemudian meninjau lapak dagangan lainnya, di antaranya ada yang menjual ayam bakar, tempe, es dawet, soto, siomay, cilok, dan lainnya.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan juga pernah merasakan memulai usaha seperti ibu-ibu Mekaar. “Jangan dipikir ujug-ujug udah di perusahaan gede, nggak. Dulu saya juga sama, nggak punya agunan, terus apa yang saya jual? Ya kepercayaan,” kata Jokowi.

Dia menambahkan, usaha yang digelutinya juga berangsur-angsur maju. Termasuk pinjaman yang dia terima, tidak langsung dalam jumlah yang besar.

“Pinjam Rp 10 juta dapat, kepercayaan, kemudian tambah Rp 30 juta, terus bekerja dari subuh sampai tengah malam,” ungkapnya.

Untuk membesarkan usahanya, Jokowi bahkan sering tertidur di tempat kerja. “Begitu sudah mulai meningkat gitu kadang saya tidur di tempat kerja, pulang sudah tengah malam. Kalau nggak percaya tanya Bu Jokowi,” ucap Jokowi.

Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan, program Mekaar diberikan karena  Ibu-ibu dianggap dipercaya.

Karena itu, Presiden mengingatkan kepada para peserta program Mekaar agar menjaga kepercayaan tersebut. “Kepercayaan itu yang harus dijaga. Kalau tidak dijaga, sulit akan diberikan pinjaman seperti ini,” katanya.

Jokowi juga mengingatkan, agar peserta program Mekaar bisa mencicil pinjamannya secara disiplin dengan menabung sedikit demi sedikit.

“Yang ketiga kerja keras. Kalau kita memiliki usaha tanpa dibarengi usaha kerja keras lupakan untuk bisa maju. Harus dengan kerja keras,” tutur Jokowi.

Jujur, disiplin, kerja keras, sebut Jokowi, itu tiga hal yang ia titipkan kepada para peserta program Mekaar PNM. 

Saat berdialog dengan peserta program Mekaar, Jokowi mengingatkan bahwa selain harga hal penting lainnya adalah nama atau branding produk. Ia meminta agar produk Ibu-Ibu peserta program Mekaar diberi merek saat dijual ke masyarakat.

“Nama itu penting. Didesain yang bagus, kemudian diberi nama terus ada gambarnya. Ini penting, setiap produk harus diberi nama yang bagus,” ujarnya. Sampai saat ini sudah ada 4.184.889 peserta program Mekaar binaan PNM dengan besar pinjaman Rp2 juta-Rp4,5 juta, dengan kredit macet 0,1 persen. Di Jawa Timur sendiri per 31 Januari ada 910.566 peserta program Mekaar. (goek)