SURABAYA – Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono mengusulkan penambahan exhaust drilling (alat penyedot bor putar) untuk memperkuat penanganan banjir di Kota Pahlawan.
Meskipun alat teknologi baru untuk membersihkan selokan saluran air ini telah dimiliki Pemkot Surabaya, dia menilai masih kurang untuk pemeliharaan saluran air, agar penanggulangan genangan air dapat lebih cepat.
“Harus ditambahkan lagi jika sudah punya. APBD Kota Surabaya masih bisa untuk membeli exhaust drilling lagi,” kata Baktiono di Surabaya, Rabu (20/7/2022).
“Supaya penanganan genangan air lebih cepat dan juga lebih efektif untuk membersihkan saluran air yang mampet karena endapan lumpur secara optimal dan tanpa merusak saluran air secara fisik,” sambung kader Banteng ini.
Exhaust drilling ini untuk membersihkan selokan saluran air dengan cara modern. Sehingga lebih optimal untuk mengeluarkan sedimen dari dalam selokan saluran air.
Menurut Baktiono, alat tersebut lebih efektif dan elastis masuk ke dalam saluran menyedot endapan lumpur secara optimal tanpa merusak saluran secara fisik, dan hanya bisa dilakukan dengan exhaust drilling.
“Ketika sedang dibersihkan dari sedimen di dalam selokan, penataan Kota Surabaya tetap terjaga baik tanpa harus merusak tutup saluran air tersebut,” jelasnya.
Selain itu, untuk optimalisasi pekerjaan normalisasi seluruh saluran di Pemkot Surabaya, Baktiono mengusulkan agar bisa lebih dipercepat dan efektif. Karena selama ini peran satgas penanggulangan banjir dalam merawat seluruh saluran tersebut juga masih terkesan manual.
“Selama ini masih saja menggunakan secara manual dengan tenaga manusia dari Satgas, kesuwen ngunu iku (terlalu lama kalau seperti itu),” tandas Baktiono.
Legislator yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya ini berpendapat, seharusnya Kota Pahlawan saat ini sudah bebas banjir. Walau pun genangan cepat surut, tapi hal ini masih tetap menjadi perhatian Komisi C DPRD Surabaya.
Dia menyebut sudah waktunya Pemerintah Kota Surabaya semakin lebih berinovasi lagi dalam penanggulangan banjir.
“Kota Surabaya seharusnya sudah zero alias bebas genangan air. Sedangkan untuk normalisasi sungai, bozem dan sendimen masih bisa menggunakan alat-alat berat dari Pemkot melalui DPUBMP Kota Surabaya,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS