Kamis
10 Oktober 2024 | 6 : 49

Adian: Pengorder Saracen Harus Diungkap

pdip-jatim-adian-napitulu

JAKARTA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Adian Napitupulu geram dengan Saracen, kelompok penyebar informasi palsu atau hoax yang kini telah diamankan Bareskrim Polri.

Dia mengaku tak habis pikir, dengan tindakan sekelompok orang yang menikmati hidup dengan cara menyebarkan kebencian dan mengadu domba sesama anak bangsa.

“‎Kok ada orang bisa dan mau makan dari kebencian. Ada apa dengan bangsa kita ini? Aneh,” kata Adian, di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, kemarin.

Yang tidak kalah penting, lanjutnya, adalah pengungkapan pihak-pihak yang mengorder Saracen ini. Menurutnya, tidak mungkin kelompok ini bisa bertahan tanpa ada pemasukan dari pihak luar.

“Kalau ini semacam usaha jasa memproduksi kebohongan dan kebencian. Yang harus dicari adalah siapa yang menggunakan jasa itu,” ujar anggota Komisi VII DPR itu.

Dia beranggapan jika tindakan adu domba yang dilakukan Saracen ini tak ubahnya dengan tindakan yang dilakukan Belanda kepada kerajaan-kerajaan di Nusantara pada berabad-abad silam.

Dan hal ini, jelasnya, tidak seharusnya dilakukan oleh putra-putri bangsa karena dapat memicu disintegrasi bangsa.

“Jadi kalau ada yang menyebarkan kebencian dan SARA itu, menurut gue dia berpotensi untuk tidak sejalan dengan NKRI,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia minta kepolisian harus segera memeriksa‎ orang-orang yang namanya diduga masuk dalam struktur kelompok Saracen. Pasalnya, beberapa nama tersebut telah beredar di dunia maya.

“Ya harus diperiksa dong. Ada hubungannya apa nggak,” pungkasnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo minta kepolisian dapat mengusut tuntas siapa saja yang harus bertanggung jawab dibalik sindikat Saracen yang kerap menebar ujaran kebencian dan hoax di media sosial.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Pribowo mengatakan, Presiden mengapresiasi langkah tim Siber Polri yang berhasil menangkap sindikat Saracen. Sebab apa yang dilakukan Saracen dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

“Ini tidak hanya bertabrakan dengan UU ITE dan sejenisnya, tapi tentu bisa merusak persaturan kesatuan bangsa kalau ini dibiarkan, maka Polri harus mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya,” ujar Johan Budi. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KRONIK

Ini, Alasan Pelaku UMKM Minta Program Pemberdayaan Ipuk Harus Dilanjutkan

BANYUWANGI – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Banyuwangi terus menunjukkan tren positif. Hal itu tidak ...
KRONIK

Cagub Tri Rismaharini Jalin Silaturahmi ke LDII Mojokerto

MOJOKERTO – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, melakukan kunjungan silaturahmi ke ...
SEMENTARA ITU...

Atasi Kebutuhan Kesehatan Warga Terpencil, Inda-Aldi Siapkan Layanan Dokter Keliling

MADIUN – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun nomor urut 1, Inda Raya dan Aldi Dwi Prastianto, yang ...
LEGISLATIF

Jadi Ketua Fraksi Gabungan PDI Perjuangan-PAN, Budi Leksono Siap Perkuat Sinergi Program

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya periode 2024-2029, Budi Leksono, didapuk menjadi Ketua ...
SEMENTARA ITU...

Sambut Revitalisasi Pasar Kembang, Pedagang Sampaikan Dukungan Pada ErJi

SURABAYA – Puluhan pedagang dan pengrajin kue basah dari Pasar Kembang menyatakan dukungannya terhadap pasangan ...
KRONIK

PAC Sumbergempol Gelar Konsolidasi, Target Rekrutmen Saksi Capai 80 Persen

TULUNGAGUNG – Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, menggelar ...