SURABAYA – Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono menegaskan, pers adalah elemen yang sangat penting dalam mendukung upaya terwujudnya kemajuan dan kesejahtreraan bagi Surabaya serta Indonesia pada umumnya.
“Pers adalah pilar keempat demokrasi, yang memiliki peran sangat penting untuk memastikan kehidupan publik menjadi lebih baik dari waktu ke waktu,” kata Adi Sutarwijono di Surabaya, Rabu (9/2/2022), terkait peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2022.
Adi memaparkan, PDIP Surabaya menempatkan insan pers sebagai kawan seiring dalam perjuangan. Menurutnya, relasi dengan media dibangun bukan semata-mata untuk menampilkan citra positif partai, tetapi justru untuk menyampaikan respons cepat sikap, kebijakan, dan tindakan PDI Perjuangan Surabaya dalam mencari solusi permasalahan rakyat.
Konsep relasi yang saling menghargai tersebut, sebut mantan wartawan ini, terinspirasi dari sikap Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang selalu konsisten menghormati kebebasan pers.
Baca juga: Ucapkan Selamat Hari Pers Nasional 2022, Kusnadi Apresiasi Tema yang Diusung
Menurut Adi, prinsip menghormati kebebasan pers diyakini dan dijalankan Megawati secara konsisten dengan segala konsekuensinya.
Hal itu terekam saat puluhan wartawan dari dalam dan luar negeri diberi kebebasan dalam menuliskan kisah perjuangan Megawati di buku “Bukan Media Darling Biasa: Megawati dalam Catatan Wartawan”.
Sejak era 1980-an, bebernya, Megawati telah menjadi “media darling” sebagai sosok pendobrak di tengah kekuasaan Orde Baru.
Hingga kini, Megawati tetap menjadi referensi utama media dalam beragam isu kebangsaan dan kesejahteraan rakyat. Semua itu karena Megawati selalu menjunjung tinggi kebebasan pers.
“Ibu Megawati selalu mengajarkan kepada kami untuk membela, menjunjung, dan menghormati kebebasan pers. Jangan bungkam pers. Apa yang disampaikan pers justru menjadi pelecut dan masukan demi kehidupan rakyat yang lebih baik lagi,” jelas Adi.
Dia menambahkan, ketika berbicara tentang pers, maka sesungguhnya sedang bicara tentang keadilan, kesejahteraan rakyat, pelestarian lingkungan, pemerataan ekonomi, dan tugas-tugas publik lainnya.
“Sebab itulah tugas pers, yaitu mengangkat problem publik, menyuarakan suara masyarakat, agar derajat kehidupan mayoritas rakyat bisa semakin terangkat,” paparnya.
Politisi yang juga Ketua DPRD Surabaya ini mencontohkan, PDIP Surabaya berkali-kali berhasil membantu memberi solusi masalah warga setelah mendapatkan fakta-fakta dari pemberitaan pers.
Mulai dari permasalahan sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, seni-budaya, olahraga, kriminalitas, infrastruktur, perlindungan korban kekerasan, dan sebagainya.
“Insan pers adalah mitra kritis yang menghadirkan fakta kehidupan rakyat, untuk kemudian dicari solusinya. Jadi kalau kita melihat Surabaya maju sedemikian pesat sejak era Wali Kota Bambang DH, Tri Rismaharini, Whisnu Sakti Buana, dan Eri Cahyadi-Armuji saat ini, di dalamnya ada peran pers,” sebut Adi.
Saat ini, imbuhnya, dari hari ke hari, pers Indonesia terus berkembang dengan segala dinamikanya. Meski demikian, tantangan yang dihadapi pers saat ini tidak mudah, yaitu begitu maraknya disinformasi dan kabar hoaks yang mengalir di media sosial tanpa verifikasi.
Menurutnya, publik berharap, pers Indonesia mampu memanggul tugas sejarah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menyajikan berita dan informasi yang edukatif serta menyampaikan fakta.
“Selamat Hari Pers Nasional 2022 untuk seluruh insan pers di mana pun berada, khususnya yang bertugas di Kota Surabaya,” ucap Adi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS