MALANG – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur Sri Untari Bisowarno memberikan beberapa catatan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), terkait dengan rencana penambahan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Pilkada 2020 yang dijadwalkan Desember mendatang.
Untari menyarankan, tidak perlu menambah TPS, namun menambah jam tutupnya saja. “Saran saya, KPU tidak perlu nambah jumlah TPS, pilkada itu kan waktunya cepat, jamnya saja yang diperpanjang. Kalau tadinya dibatasi sampai jam 13.00 bisa diperpanjang sampai 15.00 untuk pemungutan suara,” kata Untari, Jumat (12/6/2020).
Diketahui, usulan penambahan jumlah TPS karena mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan akan berakhir dan KPU telah menyiapkan konsep penambahan jumlah TPS. Tujuannya adalah untuk memecah massa.
Sebelumnya, setiap TPS bisa menampung kapasitas hingga 800 orang. Atas masukan gugus tugas Covid-19, dikurangi menjadi 500 orang saja.
Untari mengatakan, dalam situasi pandemi seperti sekarang, dia berharap agar KPU bisa membantu pemerintah menghemat anggaran. Kalau harus menambah jumlah TPS, sebut Untari, konsekuensinya juga harus menambah terop, petugas, termasuk tambah ransum makan siang, honor dan lain sebagainya.
“Kemarin asumsinya daerah juga harus mencadangkan tambahan (surat suara) sebanyak 10 persen dari jumlah pemilih. Kalau TPS dipecah maka cadangan yang disiapkan nggak akan cukup,” terang legislator yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim ini.
Menurut Untari, praktis, penambahan TPS tersebut hanya akan menambah beban anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah. “Kalau harus menambah anggaran, tidak memungkinkan karena dalam situasi pandemi ini, banyak anggaran yang telah di-refocusing untuk menangani covid,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan, bahwa dalam situasi seperti ini, pendapatan dipastikan turun karena sektor-sektor ekonomi yang menjadi sumber pendapatan daerah maupun pusat semuanya terjun bebas. “Sehingga jika dana yang sudah dicadangkan tidak cukup kan harus menganggarkan tambahan kembali. Untuk menambah itu saya tidak optimis karena yang dipakai nambah tidak ada,” tuturnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS