BLITAR – Ada nuansa berbeda jika kita berkunjung ke Kota Blitar di awal-awal bulan April. Sebab, seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di kota berjuluk Bumi Bung Karno ini, mengenakan pakaian jaman dulu alias (jadul).
Seluruh pegawai BUMN/D, pelajar, tukang sampah hingga pegawai SPBU pun mengenakan pakaian jaman dulu, atau pakaian tradisional tempo dulu.
Pengunaan pakaian jadul itu terkait peringatan HUT Kota Blitar, yang tahun ini merupakan ke-111.
Seperti tahun sebelumnya, memperingati HUT Kota Blitar, pemerintah kota setempat juga menggelar bazar Blitar Jadul.
Sama seperti bazar pada umumnya, hanya basar jadul ini dipoles dengan nuansa jaman dulu. Baik stand bazar, pakaian yang digunakan penunggu stand, serta berbagai pernak-pernik yang dijual.
Bazar Blitar Jadul yang digelar di alun-alun Kota Blitar ini digelar lima hari mulai Rabu 5 April hingga Minggu 9 April. Pembukaan bazar dilakukan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar.
Menurut Samanhudi, bazar Blitar jadul selain untuk memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata serta potensi Kota Blitar, juga untuk mengingatkan kembali warga Kota Blitar akan sejarahnya.
Oleh karena itu, semua yang ditampilkan di stand-stand bernuansa tradisional. Seperti makanan dan minuman tradisional dan kerajinan tradisional.
“Tujuannya adalah mengingatkan kembali warga Blitar pada jati dirinya. Atau yang sering kita dengar dengan pepatah, wong jowo ojo lali jowone, wong Blitar ojo lali Blitare. Jangan sekali-sekali kita meninggalkan sejarah,” kata Samanhudi Anwar.
Wali kota yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Blitar ini menyebutkan, bazar Blitar jadul juga merupakan wujud dari ekonomi kreatif seperti yang selama ini digaungkan Pemerintah Kota Blitar tanpa harus mengesampingkan kearifan lokal.
Tak kurang dari 140 stand, baik dari instansi pemerintahan, kelurahan, UMKM, TNI, dan Polri ikut memeriahkan bazar Blitar jadul. Juga ada 13 stand dari kabupaten/kota sekitar turut berpartisipasi.
“Bazar Blitar jadul sudah semakin merakyat, karena dari tahun ke tahun pesertanya semakin antusias. Bahkan diikuti oleh kabupaten dan kota lain disekitar Kota Blitar,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS