SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Daniel Rohi mendesak pemerintah mengambil tindakan cepat untuk mencegah meluasnya penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) yang menyerang tanaman jeruk.

Penyakit mematikan pada tanaman jeruk atau juga dikenal dengan huanglongbing (HLB) tersebut, kata Daniel Rohi, saat ini ‘mewabah’ di lahan pertanian jeruk di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

“Tanaman jeruk di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang terancam punah karena terserang penyakit mematikan CVPD. Ini bisa berdampak serius bagi perekonomian dan masa depan petani jeruk, jika pemerintah terlambat memberikan pendampingan dan bantuan,” kata Daniel Rohi di Surabaya, Kamis (22/6/2023).

Informasi adanya CVPD ini dia ketahui saat menggelar dialog dengan kelompok tani dan ternak di Desa Gading Kulun, Kecamatan Dau pada Minggu (18/6/2023) lalu.

Menurutnya, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah penghasil jeruk di Provinsi Jawa Timur. Ada sekitar 1.227 hektare lahan yang ditanami dengan berbagai macam varietas jeruk. Sebagian besar mata pencaharian penduduk setempat adalah petani jeruk.

Daniel Rohi mengatakan, tanaman jeruk di Dau diduga kuat terserang penyakit CVPD atau dikenal juga dengan penyakit naga kuning (Huanglongbing), salah satu penyakit tanaman jeruk yang paling serius di dunia. Penyakit diperkirakan dapat menyebabkan penurunan produksi jeruk mencapai 60 % hingga 95 %.

“Informasi yang saya dapat dari petani, penyakit ini menyerang tanaman jeruk di pinggir jalan, dekat pemukiman. Sedang di lokasi yang agak ke dalam atau jauh dari pemukiman ada yang terkena tetapi tidak banyak,” bebernya.

Instansi terkait dan perguruan tinggi, sebutnya, telah melakukan investigasi, memasang lampu menggunakan kertas khusus untuk menangkap hama yang menjadi perantara penyebaran penyakit CPVD, namun belum ada tindak lanjut.

“Petani juga sudah mengambil inisiatif untuk memusnahkan tanaman dengan cara menebang tanaman yang telah terjangkiti untuk membatasi penyebaran. Salah seorang petani telah memusnahkan 400 pohon jeruk dari 1.200 pohon yang dia miliki dan mengganti dengan tanaman alpukat,” ungkap Daniel.

Legislator yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini mengatakan, untuk mengendalikan penyakit CPVD, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Mulai dari pemetaan wilayah yang berpotensi terjangkiti, penyekatan wilayah dari tanaman atau bibit jeruk dari wilayah endemik, pengadaan bibit jeruk bebas penyakit, terakhir penanganan dengan pengobatan dan pemupukan

Selain terserang penyakit, imbuh Daniel Rohi, para petani juga mengeluhkan soal gagal panen jeruk selama tiga tahun terakhir akibat dampak dari perubahan iklim, kelangkaan pupuk bersubsidi dan kebutuhan pupuk untuk tanaman rumput bagi keperluan pakan ternak. Karena selain pertanian jeruk, Kecamatan Dau juga menjadi sentra peternakan sapi perah.

“Untuk itu, saya minta pemerintah segera melakukan pendampingan dan fasilitasi kepada para petani dan mengambil langka-langkah terukur dan terencana seperti pemetaan wilayah, pencegahan dan penanganan serta membantu petani untuk alih komoditi tananan sebagai jalan terakhir,” pungkasnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS