Selasa
26 November 2024 | 7 : 41

Upaya Mengorangkan dan Mensejahterakan Difabel serta ODGJ, Banteng Blitar Ini Dirikan Rumah Kinasih

pdip-jatim-230608-rumah-kinasih-1

BLITAR – Kesetaraan dan kemanusiaan, dua prinsip yang dipegang teguh oleh anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Blitar, Budi Susila Jaya.

Hal yang demikian bukan hanya omong kosong, tetapi itu benar-benar dia implementasikan menjadi pengabdian nyata kepada masyarakat yang ada di sekitarnya.

Rumah Kinasih, adalah bukti konkret dari perjuangannya memberdayakan kaum disabilitas atau difabel agar tak dipandang sebelah mata oleh lingkungan.

Rumah Kinasih, begitu dia menamainya, rumah asuh sekaligus rehabilitasi bagi mereka yang istimewa. Puluhan penyandang disabilitas dan mengalami gangguan mental kejiwaan (ODGJ) berada di sana dengan harapan dapat menjalani hidup secara mandiri dan sembuh dari sakit yang dialaminya.

Budi mengatakan, bukanlah hal mudah atau tanpa tantangan dia mendirikan rumah penuh dengan harapan itu. Namun, motivasinya yang kuat dan tak kenal lelah membuatnya terus berjuang demi kesetaraan dan kemanusiaan bagi setiap orang, tak terkecuali bagi mereka yang dianggap tak seberuntung orang-orang lain pada umumnya.

Budi bercerita, keinginnya bersama dengan teman-temannya mendirikan rumah kinasih adalah untuk menjadi rumah rehabilitasi bagi kaum disabilitas dan ODGJ. Itu didasari oleh keprihatinannya melihat banyak dari para difabel dan ODGJ yang mendapatkan perlakuan kurang layak oleh lingkungan yang mereka tempati.

“Karena bentuk keprihatinan kita melihat mereka, yang mana banyak dari kita yang masih melihat mereka sebelah mata, istilahnya apa sih anak-anak disabilitas, yang membuat mereka tidak diorangkan oleh lingkungan,” kata Budi di Blitar, Kamis (8/6/2023).

Pada awal pendiriannya, Rumah Kinasih berada di Desa Resapombo, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, rumah kosong hasil welas kasih yang dipinjamkan oleh seseorang kepadanya pada 2017 silam.

Bersama dengan teman-temannya, Budi secara gotong royong membersihkan rumah tersebut agar dapat digunakan menjadi rumah asuh dan rehabilitasi yang nyaman bagi kaum disabilitas dan ODGJ.

Kemudian berjalan dengan seiringnya waktu, pada 2018 keberhasilan Rumah Kinasih merehabilitasi dan memberdayakan kaum disabilitas dan ODGJ mampu membuatnya mendirikan gedung milik sendiri yang bertempat di Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.

Menurut Budi, keberadaan kaum disabilitas dan ODGJ merupakan tanggung jawab yang harus diselesaikan oleh lingkungan, bukan justru dipandang sebelah mata dan diasingkan.

Terlebih, banyak dari mereka yang secara ekonomi, berasal dari keluarga yang tergolong miskin atau kurang mampu. Oleh karena itu, dengan mendirikan Rumah Kinasih, dia bersama dengan teman-temannya memberikan pelatihan kepada kaum disabilitas agar dapat hidup mandiri selayaknya orang lain pada umumnya.

Sementara mereka yang sedang mengalami penyakit kejiwaan ODGJ, akan dilakukan rehabilitasi di Rumah Kinasih agar dapat segera sembuh dan bisa bergaul dengan orang-orang yang ada di lingkungannya.

“Disini, mereka kami berikan pelatihan-pelatihan kreatif, bahkan kami kirimkan sampai ke luar kota seperti Bali dan Temanggung untuk ikut melatih skill mereka. Tujuannya, agar mereka bisa lebih produktif dan mendapatkan pemasukan sebagai perbaikan ekonomi,” sambung Budi.

Saat ini, berkat perjuangannya di Rumah Kinasih banyak dari kaum disabilitas yang mampu menjalani hidupnya secara mandiri dan ODGJ yang lekas sembuh dari sakitnya. Atas kesuksesan tersebut, Budi mengaku turut merasa senang dan bangga karena perjuangan yang dilakukannya bersama dengan teman-teman yang lain dapat membuahkan hasil.

“Hasil yang diraih Rumah Kinasih hari ini adalah buah dari proses yang panjang, proses yang dilakukan penuh dengan semangat serta menguras banyak pikiran, tenaga, waktu bahkan materi. Alhamdulillah dengan capaian ini, kami merasa sangat bangga,” tuturnya.

Sementara itu, Edy Cahyono yang juga bagian dari Founder Rumah Kinasih menceritakan perjalanannya berjuang bersama dengan kaum disabilitas dan ODGJ. Dia menyebut, Rumah Kinasih adalah rumah belajar dan pemberdayaan yang fokus bergerak di bidang sociopreneurship.

“Pada awal-awalnya dulu, banyak dari orang-orang yang justru menganggap kami mengeksploitasi teman-teman disabilitas. Karena agar tak menjadi kesalahfahaman, lalu kami ajak mereka untuk bermusyawarah. Kami tanyakan dimana letak eksploitasinya, apakah dari sebelum dan sesudah mereka di Rumah Kinasih tidak ada peningkatan kesejahteraan dan lain sebagainya. Alhamdulillah setelah itu orang-orang lebih mengerti dan merespon baik Rumah Kinasih,” jelas Edy.

Di Rumah Kinasih, kaum disabilitas dan ODGJ yang sedang menjalani rehabilitasi mendapatkan fasilitas yang baik dan layak. Mereka diberikan makan sebanyak tiga kali dalam sehari, kemudian disiapkan asrama yang layak sebagai tempat tinggal serta diwajibkan untuk mandi demi menjaga kesehatan tubuh.

Tak hanya itu, Rumah Kinasih juga mendaftarkan kaum disabilitas dan ODGJ yang mereka asuh menjadi peserta BPJS agar memiliki asuransi serta dilakukan kontrol kesehatan bagi mereka sebanyak satu kali setiap bulan. Dengan begitu, kesehatan dan kesejahteraan mereka akan lebih baik dan siap kembali ke lingkungan asalnya dengan baik pula.

“Mereka mulai rehab sampai pemberdayaan kita maksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan, sehingga yang mereka dulunya dianggap sebagai masalah oleh keluarga, sekarang menjadi aset maupun potensi untuk keluarga dan lingkungan, malah ada beberapa yang menjadi tulang punggung di keluarganya,” ungkap dia.

Lanjut Edy, Rumah Kinasih juga bekerja sama dengan salah satu bank untuk membuatkan buku tabungan bagi mereka. Tujuannya agar hasil yang mereka dapat dari aktivitas ekonomi yang dilakukan di Rumah Kinasih dapat mereka tabung dengan aman dan bisa digunakan sewaktu-waktu jika dibutuhkan.

Saat ini, produk-produk hasil kreatifitas mereka memiliki beberapa macam, mulai dari kain batik, mukena, songkok dan baju. Kemudian untuk pemasarannya tidak hanya diterima oleh pasar lokal maupun nasional saja, melainkan sudah sampai pada pasar luar negeri.

Pun dengan Rumah Kinasih, tidak hanya berstatus sebagai yayasan saja, tetapi juga sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan perusahaan berbadan CV.

Edy menyebut, saat ini setidaknya ada 56 orang yang sedang menjalani rehabilitasi di Rumah Kinasih, jumlah tersebut belum terhitung dengan jumlah teman-teman sebelumnya yang telah ia pulangkan, jika ditotal bisa berjumlah ratusan.

Itu karena Rumah Kinasih akan memulangkan teman-teman Disabilitas dan ODGJ yang telah dianggap sembuh dan sudah mampu menjalani hidup secara mandiri.

Mengakhiri ceritanya, Edy berharap Rumah Kinasih dapat lebih berkembang dari hari ini. Dia menyampaikan jika saat ini Rumah Kinasih sedang membutuhkan tempat untuk memperluas bangunan yang niatnya akan digunakan sebagai gedung pendidikan vokasi dan pemberdayaan.

“Harapannya, teman-teman disabilitas yang kini berada di Rumah Kinasih mendapatkan pendidikan agar dapat belajar sekaligus bekerja di lembaga pendidikan Rumah Kinasih sendiri,” pungkas dia. (arif/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...