BLITAR – Memperingati Hari Lahir Pancasila, jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Blitar bersama anggota Fraksi PDI Perjuangan setempat melakukan ziarah ke Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Kamis (1/5/2023).
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Blitar, Syahrul Alim mengatakan nyekar ke makam proklamator kemerdekaan RI tersebut kali ini dilakukan bersama dengan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung.
Kegiatan tersebut sebagai bentuk rasa syukur dalam menyambut perayaan Bulan Bung Karno yang diselenggarakan setiap tahun di Bulan Juni.
“Hari ini kita nyekar ke Makam Bung Karno bersama DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung. Kita ketahui bersama bahwa hari ini adalah hari kelahiran Pancasila, kami memanjatkan doa bersama kepada arwah sang Proklamator RI, semoga doa kita ini terkabul dan diterima oleh Allah SWT,” kata Syahrul Alim.
“Ziarah ke Makam Bung Karno ini juga untuk menguri-uri sejarah atau mengingat kembali daya juang Bung Karno ketika ide-idenya dipakai untuk merumuskan dan mencetuskan Pancasila,” imbuh dia.
Menurut Syahrul, sebagai generasi penerus bangsa hendaknya setiap warga negara memiliki kewajiban moral untuk selalu menjaga semangat kebangsaan Bung Karno serta meneladaninya sebagai pedoman dalam membangun bangsa Indonesia.
Pasalnya, momentum Hari Lahir Pancasila ini memiliki nilai dan makna yang mendalam sebagai renungan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Salah satu makna yang dapat dipetik itu ialah sifat gotong royong yang merupakan intisari dari Pancasila itu sendiri. Dengan prinsip gotong royong maka tentunya peradaban sosial yang baik dapat dengan mudah diraih.
“Khusus di Kota Blitar, kami berharap masyarakat dapat bergotong royong dengan baik dalam rangka sinergitas dengan program-program pembangunan yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah,” ungkapnya.
Dia pun yakin dengan sinergitas yang baik serta keikhlasan dan kesadaran masyarakat yang tinggi akan mampu mempercepat pembangunan di Kota Blitar sehingga semakin maju dan berkembang.
“Implementasi gotong royong ini dapat kita aplikasikan di lingkungan kita sendiri. Misalnya saja di Kota Blitar ada program RT Keren, meskipun dana stimulus nya tidak banyak, namun jika semua pihak bisa saling mengerti dan bergandeng tangan maka niat membangun lingkungan ataupun desa, pasti sangat mudah dan bisa terwujud,” jelasnya. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS