BANGKALAN – Saluran drainase ke arah Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tidak cukup memadai untuk menampung air. Akibatnya, jika intensitas hujan tinggi, maka genangan air cukup tinggi.
Mengetahui kondisi itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Bangkalan, Suyitno, mempertemukan badan eksekutif mahasiswa (BEM) UTM dengan Bappeda dan Dinas PUPR Bangkalan, Senin (13/3/2023).
Menurut Suyitno, pihaknya menargetkan untuk tahun ini ada tambahan pemeliharaan saluran drainase yang sudah dinormalisasi.
“Kenapa kami mendatangkan Bappeda? Kami ingin dalam proses perencanaan 2024 ini dilakukan dengan sungguh-sungguh,” ujar Suyitno di Bangkalan, Selasa (14/3/2023).
“Berdasarkan hasil survei PUPR tidak bisa dianggarkan dengan dana kecil. Harus ada perombakan dengan drainase yang cukup besar,” imbuhnya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu juga memaparkan bahwa tahun ini ada eksekusi, tapi tidak maksimal. Karena itu, pihaknya meminta kepada BEM UTM untuk bisa memaklumi kondisi tersebut.
“Kemudian kita berupaya di tahun 2024 ada anggaran yang besar, minimal 1 miliar untuk peningkatan drainase, karena harus dirombak. Bukan direhab lagi,” tuturnya.
Suyitno juga meminta BEM UTM untuk ikut serta melakukan sosialisasi pada masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merawat saluran drainase.
“Selain yang pertama karena memang saluran drainase itu tidak tembus ke sungai yang menjadi kewenangan nasional,” terangnya.
Sementara pada Bappeda, Suyitno meminta untuk lebih aktif dan menjemput bola. Terkait, saluran drainase yang tidak layak dan tidak sesuai dengan keadaan kota, harus ada perombakan total.
“Kami akan mengundang temen-temen BEM UTM untuk hadir di Musrembang pada tanggal 20 nanti. Yang menjadi penentu dari usulan itu Bappeda. Kalau Bappeda tidak merencanakan, maka PUPR sebagai eksekutor akan bekerja sesuai anggaran. Makanya Bappeda dan PUPR harus bersinergi,” tandasnya.
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS