SURABAYA – Gelaran Konsolidasi Akbar PDI Perjuangan Dapil 1 Jawa Timur Kota Surabaya dan Sidoarjo dibuka dengan persembahan tari kreasi Remo dan Jaran Monel oleh 50 anak dari Sanggar Putra Bima Respati, Minggu (12/3/2023).
Lenggak-lenggok para penari cilik tersebut sontak mencuri perhatian para peserta. Gerakan energik dari siswa-siswi TK-SMP ini seakan menularkan semangat pada seluruh kader Banteng yang hadir.
Hiburan dari sanggar binaan DPC PDI Perjuangan Surabaya itu diawali dengan tari Remo yang dilanjutkan dengan tari Jaran Monel lalu dikolaborasikan menjadi satu.
Pembina Sanggar Putra Bima Respati Surabaya, Satriyono, menjabarkan, ada banyak makna yang tersirat dalam tarian yang disajikan.
“Ada tiga tarian Remo, jaran monel dikolaborasi sama bendera umbul-umbul sama gunungan,” ucapnya.
Gerakan mengangkat wayang gunungan melambangkan api yang berkobar. Untuk itu gerakan ini dibarengi dengan ayunan bendera Indonesia dan bendera PDI Perjuangan dengan harapan berkibarnya semangat untuk mencapai tujuan meraih cita-cita Indonesia.
“Di tarian tadi ada gerakan mengangkat gunungan itu, maknanya untuk membangkitkan semangat untuk memperjuangkan, setelah bersemangat maka bisa mencapai tujuan seperti cita-cita bangsa Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu penari cilik, Kanza (6) turut mengungkapkan antusiasnya. Ia mengaku senang dapat ikut dalam acara penting ini.
Meskipun sempat grogi karena hanya seminggu berlatih, namun dirinya berhasil menampilkan yang terbaik.
“Ini yang kedua, dulua pertama pemecahan rekor MURI tari Remo di jembatan Surabaya. Seneng tadi narinya, tadi masih grogi tapi akhirnya sudah dilepas aja,” ungkapnya. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS