SURABAYA – Kader-kader PDI Perjuangan Surabaya blusukan ke kampung Peneleh, bertemu warga masyarakat dan mengunjungi rumah kelahiran Bung Karno di Pandean Gang 4D No 40, Minggu (5/2/2023). Rumah ini baru selesai dipugar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Di sela blusukan, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono bertemu ibu-ibu warga setempat yang mengajukan gagasan menarik.
“Kami mengajukan usulan kursus bahasa asing untuk tour guide wisatawan asing yang berkunjung ke kawasan Peneleh dan kampung Soekarno,” kata Ketua RT 01, Andalusi.
“Ada berapa orang yang berminat kursus?” tanya Adi, yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya. “Ada sekitar 25. Semuanya anak-anak muda,” jawab Agus, Ketua RT 02.
“Usulan yang menarik. Warga harus diberdayakan. Baik, terima kasih atas idenya. PDI Perjuangan akan memperjuangkan,” ucap Adi.
Selama blusukan, Adi didampingi anggota Fraksi PDIP yang menjabat Sekretaris Komisi A DPRD Kota Surabaya Budi Leksono. Juga Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Genteng Mohammad Jupri, serta pengurus Ranting PDIP Peneleh.
Warga menunjukkan Balai RT yang selesai direhab, dan dicat merah putih, yang diusulkan melalui PDI Perjuangan. Tampak rapi dan gagah. “Balai RT diperbaiki untuk fasilitas kegiatan warga,” terangnya.
Adi juga diajak menyusuri jalan-jalan perkampungan. Diperlihatkan akses jalan di Sumur Jobong, peninggalan zaman Majapahit. “Kami berharap akses jalan diperbaiki, juga dibenahi saluran airnya,” pinta Agus.
Adi dan kader PDIP lainnya singgah di rumah kelahiran Bung Karno, di Pandean IVD nomor 40. “Sudah selesai dipugar Pak Wali (Eri Cahyadi),” kata Adi.
Pemugaran itu tidak menghilangkan bentuk asli rumah kelahiran Sang Proklamator, yang telah menjadi milik Pemkot Surabaya.
Dalam kunjungan itu, pengurus kampung mengusulkan sejumlah hal untuk pemberdayaan warga masyarakat.
Di antaranya memperkuat kegiatan-kegiatan pelaku UMKM, untuk mendukung pengembangan kampung Soekarno sebagai kawasan wisata.
“Anak-anak muda dan warga masyarakat antusias dalam pengembangan kampung Soekarno, serta kampung Peneleh yang dijadikan kawasan cagar budaya,” kata Syaiful, Ketua RW 13 Kel. Peneleh.
Adi pun berjanji akan membawa usulan-usulan warga masyarakat ke Kantor DPRD Surabaya. Dan, menyampaikan kepada Pemkot Surabaya.
“Fraksi PDI Perjuangan akan memperjuangkan. Juga tadi pembenahan taman, supaya asri dan hijau,” kata Budi Leksono.
Sementara, Mohammad Jupri menjelaskan program beasiswa pelajar SMA/SMK, untuk keluarga yang tidak mampu.
Program ini digelar Pemkot Surabaya, setelah disetujui DPRD Kota Surabaya. Tahun ini, anggaran disediakan untuk 25 ribu pelajar.
“Bagi para pengurus kampung yang punya warga pelajar SMA/SMK dari keluarga tidak mampu, bisa diajukan untuk mendapatkan beasiswa,” katanya.
Usai blusukan, warga mengajak kader-kader PDIP Surabaya untuk sarapan di Warung “Cak Nur”. Menikmati menu nasi usik. “Nasi usik, kuliner asli Surabaya. Mantap!” ujar Jupri.
Menurutnya, kawasan Kelurahan Peneleh terdapat beragam kuliner yang menggoyang lidah. “Juga nanti kalau wisata airnya sudah jadi, bakal ramai dan menarik lagi. Sekarang masih dibangun dermaga perahu,” sebutnya. (dhani/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS