BANYUWANGI – Program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) menjadi satu upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam memberikan pelayanan masyarakat secara maksimal.
Untuk kali ini, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menginap di Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, desa paling ujung utara Banyuwangi, tepatnya pusat layanan diletakkan di Dusun Pringgodani.
Dari pusat Kota Banyuwangi dibutuhkan waktu sekitar tiga jam perjalanan, dengan kontur jalan yang menanjak dan berbatu untuk sampai di dusun yang berada di kawasan perhutanan.
“Saya menginap di Desa Watukebo, sekaligus melihat langsung situasi dan kondisi desa. Silakan masyarakat bisa memanfaatkan berbagai layanan yang ada dan kita diskusikan berbagai hal untuk perbaikan ke depan,” ujar Bupati Ipuk.
Dalam program Bunga Desa itu, Bupati Ipuk memberikan bantuan beragam tambahan kelengkapan warung milik warga.
“Semoga bisa membuat warung semakin lengkap, semakin nyaman, jadi tambah laris. Jadi, ini salah satu solusi dari keluhan warung-warung rakyat yang ingin daya saingnya meningkat,” jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan itu juga melakukan dialog dengan para kepala desa se-Kecamatan Wongsorejo. Selain itu, Bupati Ipuk juga berdialog dengan ibu-ibu pekerja kebun.
Pada kesempatan itu, masyarakat dari empat dusun di Desa Watukebo, yakni Dusun Pringgondani, Maelang, Krajan, dan Pasewaran memanfaatkan berbagai layanan.
Kepala Desa Watukebo, Maimun, mengatakan bahwa pihaknya memanfaatkan kesempatan itu untuk menyampaikan aspirasi kepada Bupati Ipuk.
“Layanan ini juga dimanfaatkan dari desa lain terdekat. Kami juga memanfaatkan program ini untuk menyampaikan aspirasi desa kepada Bupati. Banyak hal yang kami sampaikan serta usulan program-program desa,” ujar Maimun.
Sejumlah layanan diberikan untuk masyarakat, di antaranya, pengurusan dokumen administrasi kependudukan (adminduk) mulai KTP, Kartu Keluarga, Kartu Identitas Anak, dan Akta Kelahiran, Nomor Induk Berusaha (NIB), vaksinasi booster, pemeriksaan kesehatan gratis, dan lainnya.
Selama dua hari program Bunga Desa berjalan, tercatat sekitar 3.000 orang antrean urusan dari warga sekitar yang memanfaatkan pelayanan adminduk. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS