SURABAYA – Gelaran tari Remo secara massal yang dilakukan 65,495 pelajar SD/SMP di Surabaya berhasil memecahkan rekor MURI sebagai tari Remo yang pelaksanaannya dilakukan di situs sejarah dan jembatan terbanyak, Minggu (18/12/2022).
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pelajar dan stakeholder yang telah berpartisipasi dalam gelaran tari Remo massal tersebut.
“Antusias pelajar juga luar biasa, di luar ekspektasi kami, dan rekor Muri ini saya persembahkan untuk seluruh warga Surabaya yang sudah menjaga budaya di dalam hatinya,” ucapnya, usai melakukan sambutan di Jembatan Suroboyo.
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, semangat para pelajar menunjukan bahwa karakter kebudayaan masih ada di hati mereka. Hal itulah yang terus dikuatkan lewat kesenian, salah satunya tari Remo. Filosofi Remo yang menggambarkan semangat kepahlawanan melawan penjajah diharap terus tertanam dalam hati, sehingga tiap anak Surabaya punya karakter yang kuat.
“Karena budaya luar negeri sudah masuk ke Surabaya, maka saya berharap dengan tari Remo ini, seluruh anak Surabaya punya pribadi yang kuat. Tidak mudah terpengaruh budaya luar negeri. Kita punya jiwa luar biasa, budaya luar biasa,” jelasnya.
Tak hanya itu, pemilihan lokasi di 10 tempat bersejarah dan jembatan se-Surabaya juga sengaja dilakukan guna menumbuhkan jiwa kepahlawanan generasi muda.
“Semoga ke depan warga memliki budaya dan karakter yang kuat bisa menjaga kearifan lokal Surabaya,” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, mengungkapkan, semangat para pelajar ini menjadi motivasi untuk mengembangkan budaya dan kearifan lokal yang ada di Kota Pahlawan.
Karena itu, ke depan pihaknya berencana untuk memasifkan ekstrakurikuler Remo di tiap sekolah se-Surabaya.
“Insya Allah nanti ada penambahan ekstrakurikuler Remo. Ini kan pembukaan makanya ini bisa memotivasi anak-anak bahwa budaya ini harus terus dilestarikan,” ujar Yusuf.
Sementara itu, Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri, turut mengungkapkan apresiasinya. Ia mengaku kagum pada antusias anak Surabaya dalam melestarikan budaya.
“Luar biasa semangat di Surabaya ini untuk melestarikan budaya tari Remo. Belum ada di dunia ini semangat seperti di anak Surabaya. Harapan kami ini tidak berhenti sampai di sini,” ucapnya. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS