Sabtu
19 April 2025 | 5 : 28

Novita Hardini: Cita-cita Kita, 2023 Tidak Ada Lagi Pernikahan Anak

pdip-jatim-221123-novita-1

TRENGGALEK – Peringati Hari Ibu tahun 2022, Ketua TP PKK Trenggalek Novita Hardini mengajak seluruh organisasi wanita berkomitmen stop pernikahan anak. Cita-cita besar Pemerintah Kabupaten Trenggalek, tahun 2023 nanti bisa 0 (nol) pernikahan anak.

Menurut Novita, cita-cita ini harus mendapat dukungan semua pihak. Atas komitmen ini, istri Bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek, Mochamad Nur Arifin tersebut mencoba menggerakkan peran perempuan.

“Hari ini peringatan hari Ibu yang dimajukan. Seharusnya pada 22 Desember namun dimajukan pada 21 November. Kapanpun peringatannya sebenarnya bisa dilakukan, tidak perlu setahun sekali untuk memperingati esensi ibu bagi pembangunan bangsa,” ungkap Novita, di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin (21/11/2022).

“Saya harap hari ini menjadi pengingat dan pelecut semangat bersama esensi kita sebagai perempuan adalah ibu bagi bangsa,” sambungnya.

Inisiator Sepeda Keren (Sekolah Perempuan Anak Disabilitas dan Kelompok Rentan) ini mengajak organisasi perempuan dan stake holder terkait, bisa mengubah paradigma, cara berfikir.

Menurutnya, anak tidak bisa dimarahi dan dilarang dengan alasan masih kecil belum siap nikah. Pasalnya semua anak tidak mau dirinya dikatakan masih kecil.

“Gunakan pendekatan lain, beri penjelasan mengenai tanggung jawab setelah menikah sehingga mereka sadar sudah siap atau belum untuk menikah,” tutur Novita.

“Kita secara bersama-sama, lintas sektor, lintas organisasi wanita yang ada di Kabupaten Trenggalek untuk mencapai target untuk desa nol (0) perkawinan anak. Jadi setiap desa berkomitmen, cita cita kita 2023 tidak ada lagi pernikahan di usia anak,” imbuhnya.

Dalam peringatan Hari Ibu yang bertepatan dengan hari lahirnya itu, Novita Hardini juga meresmikan ruang laktasi di area Pendopo Manggala Praja Nugraha. “Saya senang akhirnya ada ruang laktasi di Pendopo Manggala Praja Nugraha,” ungkap Novita.

Ke depan, dia ingin ruang tersebut tidak sekadar menjadi ruang laktasi, namun bisa menjadi ruang penitipan anak.

Bagi perempuan yang memiliki anak dan diharuskan untuk bekerja ke pendopo, kata Novita, anaknya bisa dititipkan dan akan dijaga oleh suster atau tenaga kesehatan yang memang sudah berkompeten untuk diberikan amanah untuk menjaga anak yang ibunya sedang bekerja.

“Harapan saya itu,” tutup Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Trenggalek tersebut. (man/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Sumrambah Dorong DPRD Jatim dan Undar Terlibat dalam Pengembangan Kampung Adat Segunung

JOMBANG – Pembangunan Kampung Adat Segunung di Desa Segunung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, terus ...
EKSEKUTIF

Penuhi Kebutuhan Telur dan Sayur, Surabaya Gandeng Kota Blitar

SURABAYA – Pemkot Surabaya terus berupaya menekan inflasi. Salah satu langkah konkret yang tengah dilakukan adalah ...
KRONIK

Bupati Sugiri Tinjau Jembatan Ambrol, Juli atau Agustus Bisa Dibangun

PONOROGO – Ambrolnya Jembatan Mingging di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, pada 28 Maret lalu, mendapatkan ...
KABAR CABANG

DPC Tulungagung Terima Kunjungan Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah

TULUNGAGUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung menerima kunjungan Mahasiswa ...
KRONIK

Konsisten, Banyuwangi 13 Tahun Berturut-turut Raih WTP

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menunjukkan kinerja positif pengelolaan keuangan ...
LEGISLATIF

Puan Maharani Soroti Kekerasan Seksual yang Dilakukan Tenaga Medis

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kekerasan seksual yang diduga dilakukan tenaga medis, khususnya ...