SURABAYA – Komisi D DPRD Kota Surabaya mendorong percepatan realisasi wisata kesehatan di Surabaya. Salah satunya adalah keberadaan RSUD dr Soewandhie yang saat ini berkembang pesat.
Selain ada ruangan khusus paviliun bertaraf internasional, layanan RS milik Pemerintah Kota Surabaya ini juga semakin baik.
“Kami ingin persiapan wisata kesehatan yang sudah diwacanakan Wali Kota Eri Cahyadi segera bisa direalisasikan. Harus ada daya dukung yang cukup sehingga cita-cita ini terealisasi,” kata Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah, Rabu (28/9/2022).
Kemarin, Komisi D menggelar rapat khusus terkait progres dan kesiapan Surabaya menjadi kota wisata kesehatan. Rapat dihadiri Dirut RSUD dr Soewandhie, Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, Polsek, dan pihak terkait.
Salah satu bahasan, menyikapi kenyamanan lingkungan dan kelancaran arus lalu lintas di sekitar RSUD dr Soewandhie. Paling cepat 2023 depan, cita-cita kota wisata kesehatan itu sudah bisa dicanangkan.
Tidak hanya layanan kesehatan kelas terbaik yang ditawarkan, juga RS sebagai destinasi menarik di kota ini. Namun untuk merealisasikannya dibutuhkan supporting system yang kuat.
Saat ini RSUD dr Soewandhie Surabaya sudah menawarkan layanan medis yang lengkap dan modern. Bahkan ada gedung khusus memberi layanan kesehatan bertaraf internasional.
Namun salah satu catatan serius yang menjadi perhatian adalah terkait keberadaan lahan parkir di sekitar gedung RSUD dr Soewandhie. Khusnul Khotimah minta agar faktor penghambat kelancaran arus lalu lintas ini bisa dicarikan solusi bersama.
DPRD mencatat persoalan ketertiban, kelancaran arus lalu lintas di sekitar RSUD dr Soewandhie harus dicarikan solusi. Selain akan berefek pada kenyamanan lingkungan karena banyak pedagang asongan juga banyak toko di sekitar RS.
Juga banyak keluhan terutama saat-saat dimana ambulans kesulitan masuk ke IGD dan lobi RS. Hal ini harus diselesaikan secara bersama dengan pendekatan-pendekatan sosial dan humanis.
“Pasti ada solusinya jika semua pihak berkomitmen menyelesaikannya. Tidak hanya Dishub, Polsek, tapi juga pihak RSUD, masyarakat sekitar, RT RW, hingga pemilik toko dan pedagang sekitar harus duduk bersama,” ujar Khusnul.
Daya dukung lingkungan ini, menurut legislator yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini, harus dipikirkan. Sebab layanan dan kenyamanan di RSUD Soewandhie sangat menentukan keberadaan wisata kesehatan di Surabaya.
“Maunya Polsek, Dishub, dan Pol PP harus diselaraskan dengan keinginan warga. Sebab menyangkut lahan parkir itu akan bersentuhan dengan hal sensitif urusan pendapatan warga,” tandasnya.
Namun Komisi D tidak ingin lebih jauh mengurusi urusan parkir. Komisi D mengharapkan daya dukung kelancaran untuk kendaraan medis dan pasien ke RSUD itu harus lancar, dan tidak ada lagi cerita ambulans sulit masuk RS. (red/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS