SURABAYA – PDI Perjuangan Kota Surabaya terus mengebut konsolidasi. Agenda pertemuan-pertemuan dengan para kader banteng di tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RT/RW, terus digeber.
Terakhir, yakni kegiatan ngopi bareng bersama kader Banteng di Kecamatan Gubeng, yang dihadiri Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono dan Bendahara DPC Taru Sasmito.
Hadir juga Ketua PAC PDI Perjuangan Gubeng Hanif Rifki yang berlatar generasi millenial, Sekretaris PAC Sunardi, dan jajaran pengurus partai di tingkat kecamatan dan kelurahan.
Suasana ngopi bareng berlangsung gayeng penuh keakraban. “Soliditas kader menjadi kunci kemenangan. Seperti berulang kali disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri, separuh dari kunci kemenangan adalah soliditas kita semua,” kata Adi.
Baca juga: Blusukan di Kampung Tambak Lumpang, Adi Sutarwijono Dicurhati Jalan Rusak Berat
Dia mengatakan, PDIP Surabaya memberi ruang kepada siapa pun yang ingin berjuang bersama partai berlambang banteng tersebut. Termasuk bagi perempuan dan kaum milenial.
“Bagi PDI Perjuangan, kaum perempuan memiliki peran yang sangat penting. Perempuan sangat layak berkiprah di ruang publik. Kepemimpinan Ketua Umum Ibu Megawati dan Ketua DPR RI Ibu Puan Maharani menjadi bukti konkret bahwa kaum perempuan berada di garis depan dalam mengabdi kepada republik ini,” ujarnya.
“Di Kota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini (kini, menteri sosial) tercatat menjadi wali kota perempuan pertama dalam sejarah Kota Pahlawan. Beliau pribadi yang gigih, pekerja keras, dan kepemimpinannya terbukti mampu membawa Surabaya semakin maju. Atas dedikasinya, Ibu Risma dicintai rakyat Surabaya,” sambung Ketua DPRD Kota Surabaya tersebut.
Menurutnya, Risma meneruskan berbagai capaian positif dari Bambang DH, yang menjabat wali kota sebelumnya. Lalu, sukses Risma diteruskan Whisnu Sakti Buana dan kini Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji.
Adi menyebut banyak kebijakan pro perempuan yang dikawal PDIP. Mulai dari perhatian terhadap kesehatan ibu dan anak, beasiswa, hingga pelibatan kaum perempuan dalam penyelesaian masalah rakyat di Surabaya. Seperti peran Kader Surabaya Hebat yang mayoritas digerakkan kaum ibu.
Dari sisi regulasi, PDIP melalui kepemimpinan Ketua DPR Puan Maharani mengawal di garda terdepan pengesahan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual yang menjadi tonggak bersejarah perlindungan perempuan di tanah air.
“Dalam proses perjuangan itulah, maka wajar bila berdasarkan survei, PDI Perjuangan adalah partai yang paling diidolakan kaum perempuan,” sebutnya.
Berdasarkan survei Surabaya Survey Center (SSC), PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih perempuan di Jatim dengan capaian 26,8 persen, disusul PKB 19,2 persen, Gerindra 10,2 persen, dan Golkar 6,9 persen.
Adapun berdasarkan segmen milenial Jatim, PDI Perjuangan juga partai idola. PDIP dipilih 27 persen milenial. Dengan selisih signifikan, PKB menguntit dengan 17,2 persen, lalu Gerindra 12,5 persen. Partai lainnya di bawah 10 persen.
Taru Sasmito mengatakan, kaum milenial juga diberi ruang luas di PDI Perjuangan. Banyak kader muda PDIP berkiprah di berbagai bidang dan berbagai jenjang di partai berlambang banteng moncong putih itu.
“PDI Perjuangan memberikan ruang partisipasi seluas mungkin bagi kaum perempuan dan milenial. Kita bergerak bersama membantu warga, memajukan kota, dan mewujudkan kesejahteraan bagi semua,” kata Taru.
Ketua PAC PDI Perjuangan Gubeng Hanif Rifki mengatakan, PDI Perjuangan menjadi rumah kebangsaan bagi kaum milenial dan segmen generasi lainnya.
“Karena di PDI Perjuangan terus diasah rasa cinta kepada tanah air, kepada rakyat, melalui berbagai pengabdian. Melalui karya-karya nyata. Terus digembleng dengan nilai-nilai kebangsaan dan kerakyatan,” kata Hanif, yang menjadi Ketua PAC PDI Perjuangan termuda di Surabaya.
Seperti diketahui, SSC menggelar survei pada 1-10 Agustus 2022 di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, dengan jumlah responden 1.200 orang. Menggunakan metode stratified multistage random sampling, survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Secara umum, survei tersebut juga menunjukkan PDIP masih menjadi jawara di Jatim dengan tingkat elektabilitas 27,2 persen. PKB berada di urutan kedua dengan 19,0 persen, Gerindra 11,0 persen, Golkar dan Demokrat 6,8 persen, Nasdem 3,5 persen, PKS 3,4 persen, dan PPP 3,1 persen. Partai-partai lainnya hanya mendapatkan elektabilitas di bawah 3 persen. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS