KABUPATEN PROBOLINGGO – Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko menghadiri peringatan Hari Raya Karo yang dilaksanakan masyarakat Suku Tengger di Balai Desa Jetak, Kecamatan Sukapura. Pada perayaan itu warga melaksanakan ritual Tari Sodoran sebagai adat setempat sejak 1790.
Turut hadir dalam perayaan yang dilaksanakan pada Minggu (14/8/2022), yakni sejumlah pejabat forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) dan para aparatur pemkab.
Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong, Gus Haris Damanhuri dan Ketua Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Jamaludin tampak hadir dalam acara.
Dalam sambutannya, Plt Bupati Timbul menyampaikan selamat merayakan Hari Raya Karo kepada masyarakat Tengger. Ia berharap keberkahan dan kesejahteraan senantiasa menyertai masyarakat Tengger.
“Ini adalah kekayaan budaya masyarakat Tengger yang harus terus dijaga. Saya harap anak-anak Tengger tetap mempertahankan kekayaan budayanya, tidak terpengaruh budaya luar yang negatif,” kata Plt Bupati Timbul.
Plt Bupati dari PDI Perjuangan itu menambahkan, kemerdekaan Indonesia tidak hanya diperjuangkan satu golongan dan satu agama saja. Tapi semua golongan, termasuk masyarakat Tengger, bersatu mewujudkan kemerdekaan.
Usai menghadiri peringatan Hari Raya Karo, Plt Bupati Timbul membagikan bendera merah putih kepada warga masyarakat sekitar. Juga menyerahkan bibit pohon kepada anggota Pramuka, Tagana dan tokoh masyarakat setempat untuk ditanam di sumber air di Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura.
Tari Sodoran
Hari Raya Karo adalah hari besar kedua masyarakat Tengger setelah Kasada. Pada setiap peringatan Hari Raya Karo, ada tradisi yang dilaksanakan, yakni Tari Sodoran.
Tari ini menggambarkan awal penciptaan manusia oleh Sang Hyang Widi. Dimana masusia diciptakan berpasang-pasangan, antara lelaki dan perempuan.
Melaksanakan tradisi tersebut, ibu-ibu warga setempat berpakaian adat dan mengantar empat jenis makanan kepada suami maupun anak-anak yang mengikuti ritual.
Tari Sodoran menjadi kebiasaan masyarakat setempat yang diwariskan turun temurun sejak 1790 hingga saat ini. (drw/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS