BANGKALAN – Kegiatan serap aspirasi pada masa reses periode II tahun 2022 yang dilakukan oleh anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Mahfud, S. Ag., di salah satu rumah makan di Kecamatan Burneh, Bangkalan, berlangsung aktif dan edukatif. Kegiatan yang dikemas dalam “Mahfud Bersilaturrahim” itu mendapat sambutan antusias dari masyarakat setempat.
Masyarakat yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan berbagai keluhan dan masukan pada anggota Komisi C DPRD Jatim tersebut. Salah satu keluhan tersebut, akses jalan kabupaten dan desa yang rusak hingga saat ini masih belum tuntas ditangani pemerintah daerah.
Abdilla, salah seorang warga yang hadir, menyampaikan keluhannya. Menurutnya, jalan yang rusak di lingkungan masyarakat tidak hanya membuat berkendara tidak nyaman, tapi juga telah memakan banyak korban.
“Jalan berlubang ini tidak hanya membuat tidak nyaman, tapi sering menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas,” ujar Abdilla, Sabtu (4/6/2022).
Beberapa waktu lalu, Abdilla bercerita, dirinya melihat sendiri ada pengendara jatuh terpental karena tak melihat jalan berlubang. Akibat minimnya lampu penerangan jalan umum, jalan yang berlubang itu tidak terlihat dan membuat motor yang dikendarai terperosok.
“Selain jalannya rusak, lampu penerangan jalan juga padam. Jika itu dibiarkan begitu saja, khawatir akan memakan korban lagi,” tutur pria berusia 37 tahun itu.
Mendengarkan keluhan Abdilla, Mahfud menyampaikan apresiasinya atas keberanian Abdilla menyampaikan keluhan. Bagi Mahfud, di balik sebuah kritik atau keluhan pasti tersemat sebuah semangat untuk memperbaiki Kabupaten Bangkalan agar lebih baik.
“Saya semakin bangga terhadap masyarakat karena saya melihat banyak yang melakukan swadaya untuk memperbaiki jalan yang rusak,” ujar Mahfud.
Mengenai jalan kabupaten atau kecamatan yang rusak, legislator PDI Perjuangan dari Dapil Madura itu meyakini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan sedang berupaya mengatasinya.
“Kita hanya tinggal menunggu kapan akses jalan yang rusak itu akan diperbaiki,” ucap Mahfud meyakinkan.
Sedangkan untuk jalan desa, Mahfud mengatakan akan membantu memperjuangkannya melalui diskusi dengan dinas terkait, agar jalan yang rusak tak hanya diperbaiki, tapi juga dilengkapi lampu penerang.
“Ini akan menjadi tanggung jawab kami selaku wakil rakyat untuk memperjuangkannya,” terang Mahfud.
Ketua IKA PMII Surabaya itu juga menegaskan, jika sudah sampai memakan korban, tentunya hal tersebut dapat membuat masyarakat resah. Sedangkan pemerintah sudah seharusnya memberikan fasilitas dan layanan agar masyarakat bisa terpenuhi kebutuhannya.
“Saya harap warga juga bisa saling berbagi solusi sementara, sampai jalan itu diperbaiki oleh pemerintah daerah,” tutupnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS