Selasa
26 November 2024 | 2 : 49

Angkat Musisi dan Penari Lokal, Indah Kurnia dan SEC Gelar Konser Mini

pdip-jatim-dpr-ri-250422-indah-kurnia-1

SURABAYA – Memperingati Hari Kartini tahun ini, anggota DPR RI Indah Kurnia bersama Surabaya Entratinment Club (SEC) dan sejumlah pihak berkolaborasi menggelar mini konser. Acara dilaksanakan untuk memfasilitasi kegiatan berkesenian para musisi lokal dan seniman tari tardisional khususnya perempuan.

“Saya hanya ingin memberikan rasa percaya diri kepada musisi-musisi, khususnya Surabaya, yang kualitas permainannya nggak kalah dengan musisi nasional, kata Indah Kurnia, Senin (25/4/2022).

“Tapi mereka memang tidak berangkat ke Jakarta dan memilih bertahan di Surabaya. Itu harus diapresiasi,” kata Indah terkait konser mini bertajuk “Doeloe dan Kini” yang digelar di Amphitheater Pakuwon City Mall, Surabaya Timur Sabtu (23/4/2022).

Acara diikuti sejumlah penyanyi dan seniman tari tradisional yang tergabung dalam SEC. Hadir sebagai pengisi acara adalah sederetan penyanyi legendaris seperti Ervina, Miniarti, Ani Budiman Puri Rahayu, Ainun Nadhifa, dan Trio JOTIBET (Johanna, Tina, Betty). Mereka diberikan kesempatan menunjukan keahlian olah vokal dengan membawa dua lagu sesuai dengan genre masing-masing.

Sejumlah musisi muda juga turut ambil bagian. Misalnya saja Bella Vania yang menggebrak panggung pertama kali dengan membawakan lagu berjudul Untukku dari Chrisye. Demikian pula Jesslyn Wu, yang membuat penonton terpukau dengan menyuguhkan lagu Karena Ku Sanggup dari Agnez Monica.

Sementara lagu Angin Mamiri begitu indah dilantunkan penyanyi tuna netra Kiki. Ia begitu piawai memainkan alat musik dan bernyanyi.

Indah Kurnia yang juga pembina SEC mengatakan, konser mini juga sebagai upaya mengapresiasi dan menjaga warisan budaya. Wakil rakyat dari PDI Perjuangan ini juga mengundang penari tradisional wanita Langen Siswo Budoyo asuhan Rika Yadi. Mereka berusia rata-rata di atas 60 tahun.

“Mereka merupakan bagian dari sejarah permusikan dan kesenian di Surabaya. Mereka memberikan kebahagiaan pada kita beberapa waktu lalu,” ujar Indah yang mengaku kerap menonton acara budaya sejak kecil.

“Saya bisa menari wayang dan pernah tampil juga,” tambah Indah Kurnia, pemecah rekor MURI bernyanyi 714 lagu tanpa teks ini.

Indah Kurnia berharap, ada keberpihakan dari pemerintah daerah maupun tempat-tempat hiburan untuk memberi panggung bagi para musisi lokal.

“Jangan pakai orang yang sudah terkenal saja, tapi orang lokal harus diangkat. Jangan kalau ada event besar yang dikasih panggung itu musisi besar,” ujarnya.

Harapsn disampaikan Indah lantaran para bintang panggung lokal tersebut harus bertahan di tengah berbagai kondisi termasuk pandemi Covid-19. Dimana dunia hiburan sempat terhenti, roda perekonomian para musisi turut terimbas.(hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...