BATU – Wali Kota Dewanti Rumpoko memaparkan perjuangannya untuk bisa menekan serendah-rendahnya angka stunting di Kota Batu. Hal ini dia sampaikan dalam kegiatan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia (RAN Pasti), di Vasa Hotel Surabaya, Rabu (2/3/2022).
Dewanti mengaku, beberapa tahun lalu dia sempat kaget ketika mengetahui angka stunting di daerahnya mencapai 30%. Hal ini kemudian mendorongnya menggandeng stakeholder dan tenaga ahli untuk menekan stunting.
“Alhamdulillah setelah 5 tahun progres hingga sekarang turun di angka 15 persen. Ada beberapa hal yang kami lakukan sebelumnya, bukan saja ibu hamil, tapi remaja,” kata Dewanti.
Untuk remaja, Dewanti memaparkan setiap remaja perempuan yang saat ini tengah duduk di bangka SMA sederajat juga akan diberi pil tambah darah setiap bulannya dari Pemkot Batu.
Selain pelajar SMA, pihaknya juga memberikan pembekalan kepada para remaja yang akan menikah. Dalam hal ini Pemkot Batu bekerja sama dengan Departemen Agama untuk . memberikan pembekalan terkait bagaimana menjadi orang tua yang baik.
“Saat hamil juga kita pantau terus hingga melahirkan. Kemudian kita juga memberikan penetrasi seluruh proses perkembangan manusia. Setelah lahir bagaimana di posyandu sampai sebelum 2 tahun bahwa itu masa keemasan anak,” bebernya.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut juga menginginkan kasus stunting di Kota Batu bisa di bawah 10 persen.
Komitmen Pemkot Batu untuk mengatasi stunting, salah satunya dengan membentuk Tim Percepatan Penanganan Stunting berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan.
Menurut Dewanti, generasi penerus bangsa akan lahir dari keluarga-keluarga yang sejahtera. Karena itulah, mereka harus tumbuh dalam keadaan sehat, cerdas, kreatif, dan produktif.
Selain aspek jasmani, anak-anak juga harus dibekali dengan pendidikan yang berkualitas sebagai modal pembangunan bangsa.
Diketahui, kasus stunting di Indonesia, menjadi salah satu perhatian serius Pemerintah Presiden Joko Widodo.
Bahkan Presiden menargetkan di tahun 2024, angka stunting secara nasional dapat mengalami penurunan hingga menjadi 14 persen. Oleh sebab itu, setiap daerah wajib menjadikan pengentasan stunting sebagai salah satu kebijakan yang diprioritaskan.
Untuk Jawa Timur sendiri, setidaknya menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, ada 3 Kota/Kabupaten yang telah sukses menekan angka stunting lewat beragam trobosan dan inovasi. Ketiga daerah tersebut adalah Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ngawi, dan Kota Batu. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS