TULUNGAGUNG – Bupati Tulungagung yang juga Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Maryoto Birowo memerintahkan penutupan sementara satu SMAN di Boyolangu yang tiba-tiba belasan siswanya terkonfirmasi positif Covid-19.
“Karena sudah terjadi klaster tentu saja Satgas Covid-19 mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut,” ungkap Maryoto, saat di Pendopo Kongas Arum Kusmaning Bongso, Senin (31/1/2022).
Saat ini, SMAN di Boyolangu itu terdata 12 siswanya yang terkonfirmasi Covid-19. Sebelumnya satu siswa positif Covid-19 dan diduga menular pada delapan siswa lainnya dalam satu kelas.
Menurut Maryoto, pengambilan kebijakan dalam penanganan Covid-19 merupakan kewenangan daerah. Termasuk soal kegiatan belajar mengajar di sekolah.
“Karena itu, kejadian di SMAN ini menjadi kajian kami sebelum melakukan pembelajaran penuh (tatap muka 100 persen) di sekolah TK, SD dan SMP. Ini tentu akan mengalami perubahan setiap saat,” papar kader PDI Perjuangan ini .
Pembelajaran tatap muka di SMAN tersebut dihentikan sementara selama seminggu. Yakni mulai hari ini, Senin (31/1/2022) sampai Jumat (4/2/2022).
Selanjutnya, Bupati Maryoto mengungkapkan prediksi Menteri Kesehatan RI akan adanya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia benar adanya. Saat ini di Kabupaten Tulungagung pun sudah menunjukkan lonjakan tersebut.
“Dari yang semula sehari satu dua pasien, atau bahkan nol, sekarang sudah belasan setiap hari. Menurut Menteri Kesehatan pada 16 Januari lalu akan terjadi puncak penularan Covid-19 dalam 65 hari ke depan. Itu artinya puncaknya akan jatuh pada tanggal 22 Maret mendatang,” sebutnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, pihaknya telah mengambil berbagai upaya. Selain tetap minta masyarakat menerapkan protokol kesehatan, juga menyiapkan tenaga medis, obat-obatan dan ketersediaan ruang rawat inap. “Kami sudah siapkan itu semua,” kata Maryoto. (atu/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS