MOJOKERTO – Setelah menyelesaikan konsolidasi organisasi musyawarah anak cabang (Musancab) di 666 Pengurus Anak Cabang (PAC), Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur melaksanakan penataan organisasi sekaligus evaluasi kinerja organisasi di 38 kabupaten kota seluruh Jawa Timur. Di antaranya penataan calon anggota legislatif DPRD tingkat II. Hal tersebut perlu dilakukan, mengingat di Jawa Timur, PDI Perjuangan harus bisa mempertahankan kemenangan, baik kemenangan kursi maupun kemenangan suara.
“Ini memang harus kita lakukan. Ini kan agenda organisasi, selain konsolidasi Musancab yang sudah tuntas. Bagian dari evaluasi organisasi ini termasuk bagaimana kita menata pencalegan ke depan. Nah, pertempuran 2024 itu harus kita mulai dari sekarang. Di Jawa Timur ini kita memang harus bisa mempertahankan kemenangan, tidak hanya kemenangan kursi, tapi juga kemenangan suara,” terang Wakabid Keanggotaan dan Organisasi, Whisnu Sakti Buana, S.T, saat menyampaikan pembekalan di rapat khusus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto, Sabtu (20/11/2021).
Mantan Wali Kota Surabaya itu menuturkan, penataan calon anggota legislatif, maping wilayah, dan pembagian wilayah tempur masing-masing calon harus dimulai dari sekarang, agar ke depan kecenderungan makan teman sendiri ketika bertarung pada pemilu 2024 mendatang tidak terjadi.
“Jadi, saya diundang rapat khusus DPC Mojokerto ini memang harus mulai kita dengungkan ke bawah, bahwa penataan di awal ini lebih penting, karena pengalaman yang kemarin, biar nanti tidak lagi ada istilanya makan teman sendiri. Karena kecenderungan dari proses pemilu yang seperti ini, ada kecendrungan saling bertempur di dalam. Nah, ini yang kita hindari. Makanya, harus ada maping wilayah dan itu harus dimulai dari sekarang agar clear,” jelas Whisnu.
Lebih lanjut, Whisnu menuturkan, ada 30 kabupaten kota yang menjadi target partai besutan Megawati Soekarnoputeri ini bisa menang dengan prosentase di atas 20 persen dan Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu target tersebut.
“Nah, Kabupaten Mojokerto karena dalam penataan itulah, makanya kita juga ikut menata ini dari awal supaya belajar dari pengalaman kemarin bagaimana konsep tempurnya akan berbeda dengan wilayah lain dan itu yang mulai kita tata dari sekarang,” terangnya.
Kabupaten Mojokerto sangat berpotensi untuk menambah perolehan kursi legislatif, yang sebelumnya 9 kursi, bisa menjadi 15 kursi pada pemilu serentak 2024 mendatang.
“Kalau untuk menaikkan perolehan kursi dari 9 menjadi 15 ini akan menjadi sangat mudah, jika semua bisa bekerja dan kerja sama dengan baik,” bebernya di hadapan pengurus DPC Kabupaten Mojokerto.
Sementara itu, Plh Ketua DPC DPI Perjuangan Kabupaten Mojokerto, SW Nugroho, menuturkan bahwa rapat khusus DPC Partai yang menghadirkan Wakabid Keanggotaan dan Organisasi DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut merupakan keseriusan banteng Mojokerto untuk mewujudkan kemenangan hattrick pada pemilu 2024 mendatang.
“Amanah ibu ketua umum untuk hattrick pada pemilu 2024 mendatang itu sudah terpatri di dalam pikiran dan kerja-kerja kepartain kita. Kali ini, kami adakan agenda rapat khusus yang membahas tentang pemetaan wilayah tempur ini, adalah langkah untuk menjemput kememangan hattrick tersebut,” terang Nugroho.
Menurutnya, sejerah kesuksesan Wisnu Sakti Buana saat memimpin partai berlogo banteng moncong putih itu di Surabaya, dalam meningkatkan perolehan suara dan kursi legislatif dari 8 kursi menjadi 15 kursi tersebut perlu dipelajari dan diadopsi oleh banteng Kabupaten Mojokerto.
“Kita juga perlu mencontoh kesuksesan DPC lain, misalnya bagaimana DPC Surabaya sewaktu di bawah kepemimpinan Pak Wisnu bisa menambah perolehan kursi dari 8 kursi menjadi 15 kursi. Artinya, dari kisah suksesnya itu kita bisa adopsi untuk membesarkan partai diwilayah kita,” terangnya.
Anggota komisi B DPRD Jatim tersebut juga menyambut baik masukan-masukan dari Wisnu Sakti Buana untuk belajar strategi pemenangan pemilu dari PDI Perjuangan di Jawa tengah, juga dari kesolitan DPC PDI Perjuangan Ngawi.
“Jadi, saran Pak Wisnu untuk belajar ke Jawa Tengah juga DPC Ngawi tersebut akan kita pertimbangkan dengan baik,” tutup Nugroho.
Diketahui, rapat khusus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto tersebut mengangkat tema “Pentingnya Penataan Caleg Berdasarkan Basis Elektoral Secara Lebih Awal”, dihadiri oleh pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto, anggota Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (arul/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS