SURABAYA – Taruna Merah Putih (TMP) Kota Surabaya tampak meramaikan Jalan Tunjungan dengan jalan pagi, menyapa para pelintas, dan bincang santai mengenai konsep pariwisata Jalan Tunjungan dalam satu rangkaian acara yang bertajuk “Fun Walk and Fun Talk: Tunjungan Street, Icon Of Surabaya” pada Minggu (7/11/2021).
Ketua TMP Surabaya, Aryo Seno Bagaskoro, mengatakan, acara tersebut dimaksudkan untuk menghidupkan kawasan Jalan Tunjungan sebagai ruang publik, di mana kreativitas anak-anak muda bisa saling berjumpa.
“Kami memaknai Jalan Tunjungan tidak hanya sebatas jalan, tetapi sebagai jalan yang memotret spirit arek-arek Suroboyo dari masa ke masa. Di jalan ini, masa lalu, masa kini, dan masa depan kota diwujudkan oleh anak-anak muda,” ujarnya.
Ke depan, pihaknya ingin berkolaborasi dengan banyak pihak untuk melakukan penguatan secara lebih mendalam.
“Prinsip gotong royong menjadi pegangan kami dalam menguatkan konsep wisata di Jalan Tunjungan,” katanya.
Sekretaris TMP Jawa Timur, Hadrean Renanda, yang turut hadir di kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kawasan Tunjungan sejak dulu memang menyimpan banyak sejarah bagi Kota Surabaya.
“Kawasan ini dulu dikenal dengan nama Petunjungan. Dengan berjalannya waktu, kita mengenal Tunjungan sebagai lokasi bersejarah perobekan bendera merah putih biru menjadi bendera merah dan putih yang terjadi tepatnya di Hotel Yamato, yang kini menjadi Hotel Majapahit,” katanya.
Alumnus Cak & Ning Surabaya tersebut berharap, kegiatan yang dilakukan TMP Surabaya ini dapat menginspirasi kegiatan serupa sebagai embrio penguatan branding Jalan Tunjungan sebagai ikon Surabaya.
“Semoga acara semacam ini bisa berjalan secara rutin oleh berbagai komunitas dengan TMP berperan sebagai penggerak,” ujarnya.
Acara yang dipandu oleh Setiawan, Sekretaris TMP Surabaya itu, juga turut serta melibatkan para pelaku usaha yang selama ini telah eksis di sepanjang Jalan Tunjungan.
Salah satu pelaku usaha yang hadir di acara tersebut adalah Edwin Hendriadi, pengusaha muda yang juga merupakan pengelola Hotel Majapahit.
Edwin menyampaikan, pihaknya ingin agar kawasan Tunjungan terus menjadi ikon destinasi wisata di Surabaya.
“Pasca situasi pandemi, strategi pemulihan ekonomi harus melibatkan multi-stakeholders. Jalan Tunjungan adalah salah satu titik yang sangat tepat untuk mewujudkan itu. Kami berharap nantinya ada kolaborasi dengan banyak pihak untuk terus menghidupkan Jalan Tunjungan, terutama yang diinisiasi oleh Pemkot Surabaya sebagai regulator,” ujarnya. (Dhani/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS