Selasa
26 November 2024 | 2 : 36

Agatha Retnosari Serap Aspirasi Fasilitator Lingkungan dan Pegiat Bank Sampah Surabaya

pdip-jatim-dprd-jatim-11022021-agatha-retno-sari-b1

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Agatha Retnosari menyerap aspirasi dari seratusan fasilitator lingkungan dan pegiat bank sampah se-Surabaya, di Gedung Widya Kartika Convention Center Kelurahan Pakis, Kecamatan Sawahan, Senin (11/1/2021) petang.

Dari pertemuan masa reses tersebut, Agatha akan mendorong pemerintah kota untuk melakukan revolusi pengelolaan sampah yang terpadu dan terintegrasi.   

Dorongan Agatha untuk menyerap aspirasi dari pegiat lingkungan muncul karena kepeduliannya terhadap lingkungan dan rasa ingin tahunya terhadap perkembangan para pegiat lingkungan dan bank sampah di masa pandemi.

“Ini pertama kali saya melakukan reses mengumpulkan fasilitator lingkungan atau pun penggiat bank sampah yang ada di Kota Surabaya. Padahal Kota Surabaya ini sering sekali mendapatkan penghargaan terkait kota yang bersih dan asri,” katanya.

Agatha Retnosari menilai, tingkat kesadaran masyarakat Kota Surabaya terhadap kebersihan sudah sangat bagus. Ia juga mengapresiasi TPA Surabaya yang sudah bagus sekali dan sudah sanitary landfill. 

“Selama ini Bank sampah di Surabaya sendiri murni berasal dari partisipasi warga. Apalagi kan sejarahnya sudah diberi tahu, bahwa yang muncul kan dari warga dulu baru ada bank sampah pusat,” bebernya.

Melalui aspirasi yang didapat, politisi lulusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini akan mendorong pemerintah Kota Surabaya untuk mencanangkan sebuah sistem.

“Saya akan mendorong Pemerintah Kota Surabaya untuk melakukan perombakan atau revolusi terkait peraturan sistem pengelolaan sampah Kota Surabaya yang terpadu dan terintegrasi,” tegas Agatha.

Tujuannya untuk memastikan agar pengolahan sampah bisa lebih efektif. Agatha juga menekankan mengenai pemilahan sampah. Selain itu, terkait dengan penjadwalan pengambilan sampah sesuai dengan kategorinya dinilai Agatha tepat untuk perkembangan sistem pengelolaan sampah.

“Kita sudah susah-susah milah nih misalnya. Eh, diangkut dicampur lagi. Tadi sudah ada masukan bahwa memang ada penjadwalan. Jadi tidak tiap hari ngangkut sampah, kapan sampah organik diangkut kapan sampah plastik diangkut,” katanya.

Dari kegiatan ini Agatha akan menginisiasi koordinasi untuk bersama-sama menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik. Kedepannya akan dilakukan lagi focus grup discussion (FGD) dengan pihak terkait seperti pemerintah, partai dan pemangku kebijakan Kota Surabaya untuk bersama-sama mendorong tidak hanya sekadar peraturan daerah, tapi juga sampai ke peraturan wali kota-nya.

Menurut Agatha sudah banyak penelitian-penelitian modeling pengelolaan sampah yang ideal berdasarkan dari data-data kecamatan di Kota Surabaya yang bisa diadopsi pemerintah kota. Sebagai kader partai dia akan mendorong kader-kader yang ada di eksekutif maupun legislatif untuk berkolaborasi dengan rakyat untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang jauh lebih baik.

“Sehingga ke depan kalau kita sudah punya awareness terkait pengelolaan sampah, yang diuntungkan adalah generasi masa depan. Kembali lagi kepada amanat undang-undang dasar bahwa hak asasi manusia termasuk lingkungan hidup yang baik. Ini isu HAM,” terangnya.

Salah seorang peserta, Erna Utami dari Bank Sampah Sektoral Anggrek Babatan, RW 5, Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, mengaku kaget karena diundang pada acara seperti ini. Apalagi, aspirasinya didengar Agatha.

“Saya pertamanya bertanya-tanya, untuk apa dan tujuannya apa. Karena kami gak pernah dikumpulkan seperti ini oleh wakil rakyat. Ini mumpung temen-temen mau didengar suaranya jadi pada semangat kumpul. Yang kedua, mungkin karena sudah lama juga gak kumpul sampai bisa mengumpulkan segini banyak,” ungkap Erna disusul dengan tawa peserta lain.

Koordinator Komunitas Nol Sampah Surabaya, Wawan Some mengungkapkan, baru kali ini ada anggota dewan yang mau mendengarkan aspirasi penggiat lingkungan di Surabaya, apalagi itu dari provinsi.

Menurutnya selama ini gerak Dinas Lingkungan Hidup Provinsi sangat terbatas sekali. Wawan berharap aspirasi para pegiat lingkungan bisa tersalurkan ke provinsi.

“Kami berharap apa yang dilakukan Bu Agatha ini bisa tersalurkan ke Provinsi. Karena apa yang dilakukan teman-teman ini kan tidak hanya mengangkat nama Surabaya, tapi juga mereka ada yang berkiprah skala nasional dan mengangkat nama Jawa Timur. Jadi seharusnya ada kontribusi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” ungkap Wawan. (san/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...