TRENGGALEK – Bupati Mochamad Nur Arifin merasa bangga atas meningkatnya iklim investasi di Kabupaten Trenggalek yang menunjukkan tren positif di tengah pandemi saat ini.
“Saya cukup senang di Kabupaten Trenggalek ini dengan beberapa hal yang telah kita lakukan dan juga bagaimana ketangguhan masyarakat Trenggalek khususnya pada masa pandemi, beberapa investasi naik cukup signifikan,” ungkap Arifin, di Trenggalek, Sabtu (16/10/2021).
Menurutnya, di sektor pertanian yang awalnya Rp 4,8 miliar pertumbuhan investasinya, saat ini menjadi Rp 9,9 miliar atau naik 203 persen.
“Dan yang paling fenomenal menurut saya di sektor perkoperasian dan UMKM, di tahun 2019 hanya Rp 9,267 mliliar kemudian tahun 2020 jadi Rp 39,022 miliar. Artinya ada pertumbuhan 423 persen,” urainya.
Bupati yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Trenggalek ini juga menyampaikan, berbagai kemudahan yang didorong oleh pemerintah pusat maupun daerah hendaknya dapat tersosialisasi dengan baik dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya pelaku usaha.
“Antara lain dengan adanya online single submission (OSS) berbasis risiko atau RBA (risk based approach) yang terintegrasi secara nasional. Selain itu juga telah disediakan Kafe Pelayanan Publik yang mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan di Kabupaten Trenggalek,” jelas Arifin.
Bahkan, ke depan, Kafe Pelayanan Publik akan didorong hingga ke tingkat kecamatan sehingga semakin mendekatkan layanan kepada masyarakat. Tentunya hal itu juga mendukung upaya jemput bola yang telah dilakukan sebelumnya oleh para camat.
Terkait beberapa izin yang tidak bisa diterbitkan akibat terkendala tata ruang wilayah, Arifin mengatakan bahwa Pemkab Trenggalek tengah dalam tahap melakukan revisi rencana tata ruang wilayah dan tinggal menunggu evaluasi dari Pemerintah Provinsi Jatim.
“Kemudian juga kita melaksanakan yang namanya lelang investasi. Jadi konsepnya kita kerjasamakan beberapa tanah milik pemerintah daerah, milik pemerintah desa,” ungkapnya.
“Akan kita lelang siapa yang berani mengelola aset ini kemudian kalau dikelola dan dibangun secara cepat akan kita berikan kemudahan proses perizinannya termasuk di dalamnya nanti tax holiday-nya,” imbuh dia.
Arifin berharap, ke depan tidak hanya sekadar lelang investasi namun juga business matching di mana nanti bisa terhubung dengan pelaku ekonomi lokal di Kabupaten Trenggalek, termasuk di dalamnya adalah UMKM.
Menurut dia, hal ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan nilai bisnis di Kabupaten Trenggalek. (man/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS