JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan protokol kesehatan (prokes) ketat harus dilaksanakan selama berlangsungnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
PON XX di Papua ini dibuka Presiden Joko Widodo pada Sabtu (2/10/2021), dan akan berlangsung hingga 15 Oktober 2021.
Menurut Puan, dengan prokes yang ketat, keselamatan atlet, ofisial, panitia dan masyarakat luas dari ancaman Covid-19 bisa terjamin.
“Penyelenggaraan PON di masa Pandemi Covid-19 memang menjadi tantangan untuk kita semua. Protokol kesehatan yang ketat menjadi salah satu kunci keberhasilan agar PON terselenggara dengan baik,” kata Puan di Jakarta, Jumat (1/10/2021).
Dia mengharapkan seluruh infrastruktur serta sarana prasarana, termasuk yang terkait dengan protokol kesehatan, telah siap jelang pembukaan PON yang kali ini mempertandingkan 37 cabang olahraga dan 10 cabang eksibisi.
“Saat ini para kontingen sudah mulai berdatangan ke Papua. Penyelenggara harus memastikan setiap tahap protokol kesehatan dilakukan sehingga masyarakat Papua merasa aman dengan adanya kepastian seluruh pihak yang terlibat dalam kondisi sehat saat datang,” tutur Puan.
Ketua DPP PDI Perjuangan ini mengatakan, kesehatan para atlet di PON Papua harus diperhatikan. Mengingat pesta olahraga ini dilakukan saat pandemi Covid-19.
“Kesehatan para atlet penting diperhatikan agar kondisinya selalu prima selama pertandingan. Pastikan atlet dan tenaga ofisial ketat melaksanakan 3M, dan dalam pertandingan yang banyak bersentuhan fisik, tes Covid-19 juga jangan sampai terlewat,” imbaunya.
Selain itu dia menekankan pentingnya ruang-ruang karantina harus siap bagi peserta maupun masyarakat yang terindikasi terpapar Covid-19. Puan menegaskan, fasilitas kesehatan di setiap venue harus optimal.
“Pisahkan tempat perawatan untuk suspect. Pastikan agar penanganan terharap pasien sesuai prosedur tanpa mengurangi faktor keselamatan dan kenyamanannya. Koordinasikan aturan kesehatan Satgas Covid-19,” tutur dia.
Pihak penyelenggara juga diharapkan selalu mengecek sertifikat vaksin para penonton pertandingan dan melakukan sterilisasi venue acara. Hal ini mengingat PON XX boleh dihadiri penonton dengan jumlah maksimal 25% dari total kapasitas venue.
“Kepada masyarakat yang ingin menyemarakkan PON Papua untuk terus disiplin prokes dan ingat syaratnya adalah sudah divaksin jika hendak menonton di lokasi pertandingan,” ujar Puan.
PON Papua diselenggarakan di 4 wilayah yaitu di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke. Puan mendorong agar percepatan vaksinasi dikebut meski 4 wilayah itu berada di PPKM level 2 yang memiliki tingkat penyebaran Covid-19 terkendali.
“Penyelenggara bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah dan Satgas Penanganan Covid-19 untuk terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar taat terhadap protokol kesehatan, termasuk agar selalu menggunakan masker,” ungkap Cucu Proklamator Bung Karno tersebut.
Puan pun mengapresiasi langkah BNPB melalui Satgas Protokol Kesehatan PON XX yang membagikan masker di Bandara Sentani sehubungan dengan berdatangannya kontingen beserta rombongan lainnya.
Langkah tersebut dinilai juga harus dilakukan di tiap-tiap venue dan lokasi keramaian yang berkaitan dengan penyelenggaraan PON.
“Saya juga berharap kepada TNI/Polri untuk terus menjaga keamanan di Papua agar tidak ada gangguan keamanan selama penyelenggaraan PON. Dengan begitu para atlet dapat bertanding dengan tenang, dan masyarakat pun senang saat ikut berpartisipasi,” tutup Puan. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS